RENUNGAN HARIAN KATOLIK (MINGGU, 6 APRIL 2025)



RENUNGAN HARIAN KATOLIK

MINGGU, 6 APRIL 2025

HARI MINGGU

PRAPASKAH V

Yes. 43:16-21; Mzm. 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6; Flp. 3:8-14; Yoh. 8:1-11

BcO Ibr. 10:26-39

Warna Liturgi Ungu

tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun. Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?" Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah. Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?" Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

Renungan

Kita hidup di era di mana setiap orang bisa menjadi reporter. Sarana dan otorisasi berada di satu tangan. Pada saat yang sama ada ribuan orang lain yang siap menyantap berita tersebut dengan tafsirnya masing-masing. Maka, kita mengenal pengadilan oleh media. Dalam situasi seperti itu seseorang ditempatkan sebagai tersangka tanpa daya untuk membela diri. Kalau pun sempat membela diri biasanya orang banyak sudah terlanjur punya persepsi bahkan sudah menjatuhkan vonis bersalah. 

Pengalaman perempuan yang kedapatan berbuat zina, yang kita baca dari Injil hari ini, menunjukkan kepada kita betapa tak berdayanya seseorang berhadapan dengan pengadilan massa. Sementara di pihak lain, ketika sedang merasa berada dalam posisi yang kuat, entah karena berada di kelompok mayoritas secara jumlah maupun pengaruh, orang cenderung menunjukkan kekuasaannya. Status sosial tertentu sering memengaruhi sikap seseorang berhadapan dengan orang lain. Relasi kuasa yang timpang sering membawa korban. 

Yesus tahu hal itu, karena Yesus hidup, melihat, mendengar dan bisa berempati dengan kaum marginal. la menunjukkan kepada kita sikap berhadapan dengan pendosa. Belas kasih dan pengampunan yang Yesus tunjukkan adalah momentum 'kelahiran kembali', sebuah 'kesempatan kedua' kepada si wanita. "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan mulai sekarang, jangan berbuat dosa lagi, " kata Yesus. Kerahiman Allah memberi pengampunan, yang memulihkan kembali martabat kita. 

Tuhan, semoga kami mampu menahan diri untuk tidak menghakimi orang lain. Amin

Related Posts

0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (MINGGU, 6 APRIL 2025)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel