RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SABTU, 29 MARET 2025)



RENUNGAN HARIAN KATOLIK

SABTU, 29 MARET 2025

Hari biasa Pekan III Prapaskah

Hos. 6:1-6; Mzm. 51:3-4,18-19,20-21ab; Luk. 18:9-14

BcO Ibr. 6:9-20

Warna Liturgi Ungu

Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."

Renungan :

Nabi Hosea dalam bacaan pertama menyampaikan pesan Tuhan kepada umat-Nya. Tuhan mengingatkan mereka akan pentingnya kembali kepada-Nya dengan kerendahan hati dan pengakuan dosa. Tuhan lebih menghargai hubungan yang tulus dan penuh kasih daripada upacara ritual yang dilakukan tanpa hati yang rendah. Kemudian, dalam Injil Lukas, Yesus menceritakan perumpamaan tentang seorang Farisi dan seorang pemungut cukai yang pergi berdoa. Orang Farisi membanggakan dirinya sendiri dan merasa lebih baik daripada orang lain, sementara pemungut cukai mengakui dosa-dosanya dengan kerendahan hati. 

Yesus menegaskan bahwa pemungut cukai yang rendah hati mendapatkan belas kasihan Tuhan, bukan si Farisi yang sombong. Yesus mengajarkan pentingnya kerendahan hati dalam hubungan kita dengan Tuhan dan sesama. Ketika kita mengakui dosa-dosa kita dan datang kepada Tuhan dengan rendah hati, kita bisa merasakan belas kasihan dan pengampunan-Nya. Sikap sombong dan merasa lebih baik dari orang lain hanya akan memisahkan kita dari kasih Tuhan. Kita dapat mempraktikkan kerendahan hati dengan mengakui kelemahan dan kesalahan kita. Kita bisa belajar untuk tidak menghakimi orang lain atau meremehkan mereka, melainkan mengasihi dan melayani dengan kerendahan hati. Dengan demikian, kita bisa membangun hubungan yang lebih baik dengan Tuhan dan sesama. 

Ya Tuhan, kami datang kepada-Mu dengan kerendahan hati, mengakui dosa-dosa dan kelemahan kami. Ampunilah kami dan berilah kami belas kasihan-Mu. Amin. 

Related Posts

0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SABTU, 29 MARET 2025)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel