RENUNGAN HARIAN KATOLIK (MINGGU, 23 FEBRUARI 2025)
RENUNGAN HARIAN KATOLIK
MINGGU, 23 FEBRUARI 2025
Hari Minggu Biasa VII
1Sam. 26:2,7-9,12-13,22-23; Mzm. 103:1-2,3-4,8,10,12-13; 1Kor. 15:45-49; Luk. 6:27-38
BcO 1Kor. 10:14-11:1
Warna Liturgi Hijau
"Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;nmintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.nBarangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu.mBerilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu.nDan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka. Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka.nSebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun berbuat demikian.nDan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak. Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.""Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni. Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."
Renungan :
Saya pernah dikatai orang secara langsung, "Kok ndak pantas jadi orang Katolik." Saya juga pernah dirundung habis-habisan soal iman kekatolikan saya. Syukur kepada Tuhan Iuka itu sudah sembuh. Pada waktu retret agung, dalam doa dan kontemplasi, wajah orang-orang tersebut hadir dan saya bisa mengatakan dengan sukacita, "Terima kasih ya kalian sudah memberikan pengalaman rahmat ini kepadaku."
Mengampuni dan mendoakan orang memang tidak mudah karena pada dasarnya sikap manusia adalah ketika terlukai oleh kata-kata dan perbuatan orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung, akan bisa melakukan hal yang sama pada orang lain. Sikap mengampuni ada pada Allah, maka mengalirlah kekuatan mengampuni ini pada orang yang terbuka kepada Allah.
Kita dapat belajar dari pengalaman Daud yang dilukai dan dikejar oleh Saul. Ada kesempatan untuk membalas dan bahkan membunuh, tetapi itu tidak dilakukannya karena ia mengingat Allah. la tidak akan berani melukai orang yang diurapi Allah. Begitu pula pesan Tuhan Yesus kepada kita dalam Injil hari ini supaya kita mengasihi orang-orang yang melukai kita dan berbuat baik kepada mereka bahkan memintakan berkat bagi mereka yang mengutuk kita dan berdoa bagi yang mencaci maki kita.
Kemampuan ini di luar kemampuan manusia. Kemampuan ini ada dalam diri Allah dan Tuhan memberikannya kepada orang-orang yang terbuka pada kekuatan Allah. Kita ingat di atas kayu salib, Tuhan memohonkan ampun bagi mereka yang menghendaki la disalib. Kita ingat Santo Stephanus yang juga mendoakan orang yang merajam dirinya. Kita juga ingat Santo Yohanes Paulus Il yang mengampuni dan mendoakan orang yang menembaknya dan hampir membuatnya mati. Bagi pribadi-pribadi yang dekat dan terbuka pada kekuatan Allah akan dimampukan untuk mengampuni dan berdoa bagi yang melukai dan memusuhi. Inilah sukacita sejati.
Lalu bagaimana dengan kita? Sikap mengampuni hanya pada diri Allah. Karena itu, mengolah rasa sakit dan Iuka pertama-tama adalah melalui doa agar kekuatan mengampuni dari Allah mengalir dalam diri kita. Mengampuni juga menyembuhkan Iuka dalam diri kita. Dalam doa, kita bisa membayangkan wajah-wajah mereka dan dengan sukacita memohonkan berkat bagi mereka. Hendaklah kamu murah hati seperti Bapa-Mu adalah murah hati.
Allah Yang Maha Kasih, kami sering terluka dan melukai. Sembuhkanlah kami. Ampunilah kami. Bukalah hati kami untuk mengampuni sesama. Ringankanlah tangan kami untuk menolong mereka yang berkekurangan. Amin.
0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (MINGGU, 23 FEBRUARI 2025)"
Post a Comment