RENUNGAN HARIAN KATOLIK (KAMIS, 20 FEBRUARI 2025)
RENUNGAN HARIAN KATOLIK
KAMIS, 20 FEBRUARI 2025
Hari biasa
Kej. 9:1-13; Mzm. 102:16-18,19-21,29,22-23; Mrk. 8:27-33
BcO 1Kor. 9:1-18
Warna Liturgi Hijau
Kemudian Yesus beserta murid-murid-Nya berangkat ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Kata orang, siapakah Aku ini?" Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi." Ia bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Petrus: "Engkau adalah Mesias!" Lalu Yesus melarang mereka dengan keras supaya jangan memberitahukan kepada siapapun tentang Dia. Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari. Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia. Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."
Renungan:
AIlah membebaskan Nuh dan keluarganya dari bencana Air Bah. Allah memberkati Nuh dan nanak-anaknya dan berfirman, "Beranak cuculah dan bertambah banyaklah serta penuhilah bumi." Allah berjanji bahwa tidak akan ada lagi yang hidup yang akan dilenyapkan oleh air bah, dan tidak akan ada air bah lagi yang melenyapkan bumi. Allah menghendaki kehidupan bukan kematian.
Namun, pada kenyataannya, banyak manusia mencintai budaya kematian. Allah yang begitu mencintai kehidupan mengutus Putra TunggaI-Nya untuk membebaskan manusia. Pengakuan Petrus akan Tuhan Yesus sebagai Mesias adalah pengakuan Gereja. Tuhan membebaskan manusia dari cengkeraman dosa yang menggiring pada kematian. Tuhan menebusnya dengan akan menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli taurat. Mereka hidup dalam budaya kematian yang membuat banyak orang menderita karena jabatan mereka masing-masing.
Pada saat ini budaya kematian ini masih marak dengan adanya aborsi, hukuman mati, terampasnya hak orang dan ketidakadilan. Marilah kita selalu mengakui bahwa Allah Sang Mesias mencintai kehidupan dan marilah kita menjadi agen-agen yang memperjuangkan kehidupan.
Allah, Engkau-lah sumber kehidupan kami. Kepada-Mu kami kembali kelak. Mampukanlah kami untuk menghargai hidup kami sendiri dan hidup orang Iain. Amin.
0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (KAMIS, 20 FEBRUARI 2025)"
Post a Comment