RENUNGAN HARIAN KATOLIK (KAMIS, 2 JANUARI 2025)



RENUNGAN HARIAN KATOLIK

KAMIS, 2 JANUARI 2025

Peringatan Wajib

Basilius Agung dan Gregorius dr Nazianze

1Yoh. 2:22-28; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4; Yoh. 1:19-28

BcO Kol. 2:16-2:3

Warna Liturgi Putih

Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia: "Siapakah engkau?" Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya: "Aku bukan Mesias." Lalu mereka bertanya kepadanya: "Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?" Dan ia menjawab: "Bukan!" "Engkaukah nabi yang akan datang?" Dan ia menjawab: "Bukan!" Maka kata mereka kepadanya: "Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?" Jawabnya: "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya." Dan di antara orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi. Mereka bertanya kepadanya, katanya: "Mengapakah engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?" Yohanes menjawab mereka, katanya: "Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak." Hal itu terjadi di Betania yang di seberang sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis.

Renungan 

Kita selalu berhadapan dengan sebuah pertanyaan yang sederhana, tetapi sesungguhnya tidaklah mudah untuk menjawabnya, yakni "Jujurkah aku?" Paus Fransiskus pernah berkata tentang sikap jujur: "Mencintai kebenaran bukan hanya berarti mengamininya, melainkan menghayatinya, memberikan kesaksian tentang kebenaran dalam setiap pekerjaanmu. Masalahnya bukanlah menjadi atau tidak menjadi orang beriman. Hal yang menjadi masalahnya di sini adalah menyangkut apakah saya jujur atau tidak jujur dengan diri sendiri dan dengan orang lain." 

Hari ini kita belajar tentang persahabatan yang jujur antara Yohanes Pembaptis dan Tuhan Yesus. Ketika itu banyak orang bertanya kepadanya tentang jati dirinya. Dia dengan penuh kejujuran mengakui bahwa dia bukanlah Mesias, bukan pula seorang nabi sepopuler Nabi Elia atau seorang nabi di masa depan. Dia mengakui bahwa dirinya hanya suara yang menyerukan pertobatan dan membaptis banyak orang dengan air. Dengan jujur pula ia mengatakan bahwa Yesuslah yang berkuasa, bahkan membuka tali kasut-Nya pun ia merasa tidak layak. 

Sikap jujur Yohanes Pembaptis ini tentu bertentangan dengan orang-orang yang tidak jujur. Santo Yohanes dalam suratnya mengatakan bahwa siapa saja yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus maka dia adalah seorang pendusta. Kalau seorang menyangkal Bapa dan Putra maka dia adalah seorang anti Kristus. Sebab itu, kita harus berusaha tinggal di dalam Kristus dan menjadi pribadi yang jujur. Kita menemukan model kejujuran di dalam diri Santo Basilius Agung dan Santo Gregorius dari Nazianze, terutama dalam menata persahabatan mereka sejak masa muda. Keduanya menjadi orang kudus setelah menunaikan tugas kegembalaan mereka dan mempertahankan iman kepada Kristus sebagai teolog sejati yang jujur. Apakah kita jujur dalam membangun persahabatan demi mencapai kekudusan bersama? 

Ya Tuhan Yesus, semoga kami belajar menjadi sahabat-sahabat yang baik dan jujur sebagaimana diteladankan oleh Santo Basilius dan Gregorius. Amin.

0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (KAMIS, 2 JANUARI 2025)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel