RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SELASA, 15 OKTOBER 2024)

RENUNGAN HARIAN KATOLIK

SELASA, 15 OKTOBER 2024

Perayaan Wajib St. Teresia dr Yesus

Gal 4:31b- 5:6; Mzm 119:41.43.44.45.47.48; Luk 11:37-41;

BcO Sir 14:20-15:10

Warna Liturgi Putih

Ketika Yesus selesai mengajar, seorang Farisi mengundang Dia untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Ia ke rumah itu, lalu duduk makan. Orang Farisi itu melihat hal itu dan ia heran, karena Yesus tidak mencuci tangan-Nya sebelum makan. Tetapi Tuhan berkata kepadanya: "Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan. Hai orang-orang bodoh, bukankah Dia yang menjadikan bagian luar, Dia juga yang menjadikan bagian dalam? Akan tetapi, berikanlah isinya sebagai sedekah dan sesungguhnya semuanya akan menjadi bersih bagimu.

Renungan 

Kita tidak tahu siapa orang Farisi yang mengundang Yesus untuk makan. Namun, tindakan Yesus menjadi "skandal" bagi orang-orang Farisi yang berkumpul di situ. Tindakan itu menjadi sarana kenabian bagi Yesus untuk menegurnya, terutama karena kepemilikannya yang merupakan hasil "rampasan dan kejahatan". Segala tindakan pengudusan itu tidak ada artinya jika tidak disertai pengudusan dalam memperoleh harta dan dalam berbagi kekayaan kepada orang-orang yang tidak mempunyai. 

Sabda Tuhan ini menjadi pertanyaan bagi kita yang aktif dalam doa dan aktivitas rohani lainnya: Dari manakah harta yang kita pakai untuk melayani Tuhan? Apakah dari sebuah kerja keras dan jujur ataukah dari kejahatan dan rampasan yang merugikan orang lain? Memberikan "sedekah" bagi orang miskin itu baik atau memberi sumbangan bagi gereja itu baik, tetapi janganlah dengan uang hasil "darah dan pengorbanan" orang banyak. Tuhan tidak akan mengindahkan pemberian kita. 

Kita bekerja dan hasilnya adalah untuk "makan" keluarga kita. Mereka mungkin tidak tahu dari mana rezeki kita ini berasal. Namun, janganlah memberi mereka "darah, air mata, dan penderitaan" orang lain sebagai makanan, minuman, dan biaya sekolah mereka. Sebaliknya, alangkah membanggakan dan membahagiakan jika yang kita berikan adalah "keringat, air mata, dan perjuangan" kita. 

Ya Bapa, semoga kami bekerja dengan kekudusan sehingga kami dapat memberikan makanan yang kudus juga untuk anggota keluarga kami. Semoga semangat kejujuran, dedikasi dan tanggung jawab yang menyemangati hidup kami membuat kami tidak pernah kekurangan. Amin.

Share this post