RENUNGAN HARIAN KATOLIK (RABU, 16 OKTOBER 2024)
RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RABU, 16 OKTOBER 2024
Hedwig, Margarita Maria Alacoque
Gal 5:18-25; Mzm 1:1-2.3.4.6; Luk 11:42-46.
BcO Sir 15:11-20
Warna Liturgi Hijau
Tetapi celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar. Celakalah kamu, sebab kamu sama seperti kubur yang tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di atasnya, tidak mengetahuinya." Seorang dari antara ahli-ahli Taurat itu menjawab dan berkata kepada-Nya: "Guru, dengan berkata demikian, Engkau menghina kami juga." Tetapi Ia menjawab: "Celakalah kamu juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang, tetapi kamu sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jaripun.
Renungan
Rasanya "sabda celaka" ini membuat kita berfokus pada kata "kutukan". Namun, sabda celaka bukanlah kutukan. Mungkin lebih tepat sabda celaka itu kita pahami sebagai sebuah ungkapan "penyelasan" atas sikap seseorang, yang sekarang terbuai dengan surga palsu, tetapi tidak paham akhir penderitaan yang akan dialami. Sabda celaka itu ditujukan kepada orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang hanya memerhatikan dan merawat aspek lahiriah dalam hidup religius, namun tidak serius merawat aspek batiniah dan makna mendalam dari setiap praktik hidup religius yang ada, seperti tanda makam, persepuluhan, kebiasaan duduk, atau ajaran-ajaran yang membebani hidup orang kebanyakan. Saleh dari luar, namun salah dalam pemaknaan dan penghayatan.
Kesalehan semu itu juga dapat kita alami dalam penghayatan hidup keagamaan kita, ketika hanya berpaku pada praktik-praktik agama yang kelihatan. Kita mengikuti misa, ibadat, doa pribadi, adorasi, devosi, aneka kursus, dan aktif dalam gereja, namun isi dan makna kegiatan tersebut kurang berdampak pada sikap dan perilaku kita, •termasuk juga relasi kita dengan orang Iain. Semua praktik itu tidak salah, namun kurang kita dalami, kurang kita maknai. Untuk mendalami setiap praktik hidup keagamaan, kita perlu belajar, merenung, menangkap makna yang ada di dalamnya. Kita perlu sadar bahwa hidup keagamaan itu seharusnya berdampak pada cara berpikir, cara hidup, sikap dan perilaku kita sehari-hari. Hidup Kekristenan yang benar membuat kita semakin serupa dengan Kristus dalam karakter, cara hidup, dan perilaku.
Ya Bapa, semoga praktik hidup keagamaan kami dapat mengubah cara berpikir, cara hidup, dan perilaku kami sehari-hari untuk semakin selaras dengan karakter Kristus, Putra-Mu. Amin.
0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (RABU, 16 OKTOBER 2024)"
Post a Comment