RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SENIN, 9 SEPTEMBER 2024)
RENUNGAN HARIAN KATOLIK
SENIN, 9 SEPTEMBER 2024
Petrus Klaver
1Kor 5:1-8; Mzm 5:5-6.7.12; Luk 6:6-11.
BcO 2Ptr 1:12-21
Warna Liturgi Hijau
Pada suatu hari Sabat lain, Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat, supaya mereka dapat alasan untuk mempersalahkan Dia. Tetapi Ia mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada orang yang mati tangannya itu: "Bangunlah dan berdirilah di tengah!" Maka bangunlah orang itu dan berdiri. Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Aku bertanya kepada kamu: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membinasakannya?" Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Orang itu berbuat demikian dan sembuhlah tangannya. Maka meluaplah amarah mereka, lalu mereka berunding, apakah yang akan mereka lakukan terhadap Yesus.
Renungan
Apakah maksud Allah dengan memberikan perintah untuk menguduskan hari Sabat? (Kel. 20:8; UI. 5:12). Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi ingin menangkap Yesus ketika Dia melanggar aturan ritual hari Sabat supaya mereka dapat menuntut-Nya atas dasar pelanggaran hukum Allah. Namun, Yesus mengetahui pikiran mereka. Mengapa mereka berusaha menjatuhkan Yesus? Sebab mereka merasa diri benar sehingga seolah-olah memiliki otoritas untuk memutuskan mana yang benar dan mana yang salah. Sikap legalistis telah menjerat mereka sendiri. Aturan lahiriah lebih dipentingkan daripada tujuan utama aturan tersebut. Yesus menunjukkan kekeliruan mereka dengan menunjukkan mengapa Allah menetapkan hari Sabat bagi mereka. Hal yang lebih penting adalah melakukan kebaikan dan menyelamatkan kehidupan, bukan untuk melakukan kejahatan atau membinasakan kehidupan.
Umat Kristiani merayakan hari Minggu sebagai Hari Tuhan, untuk memperingati karya penebusan Allah dalam Yesus Kristus dan karya ciptaan baru yang Dia selesaikan melalui kematian dan kebangkitan Kristus. Mengambil "Sabat" atau "istirahat" adalah cara untuk mengungkapkan penghormatan kepada Allah atas semua yang telah Dia lakukan bagi kita. Namun, "istirahat" seperti itu tidak membebaskan kita dari kasih kita kepada sesama. Jika kita sungguh-sungguh mengasihi Allah di atas segalanya maka kasih kepada Allah akan tercermin dalam kasih kepada sesama. Apakah kita telah menghormati Allah dengan cara merayakan hari Minggu, Hari Tuhan, dan dengan cara kita memperlakukan sesama?
Tuhan, dalam kemenangan-Mu atas dosa dan maut dan dalani kebangkitan-Mu, Engkau memberi kami jaminan untuk mengambil bagian dalam peristirahatan abadi di surga. Ubahlah hati kami dengan kasih-Mu sehingga kami dapat dengan bebas melayani sesama dan menemukan sukacita serta kesegaran dalam perayaan hari Minggu sebagai hari Tuhan. Amin.
0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SENIN, 9 SEPTEMBER 2024)"
Post a Comment