RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SELASA, 17 SEPTEMBER 2024)



RENUNGAN HARIAN KATOLIK

SELASA, 17 SEPTEMBER 2024

Robertus Bellarminus

1Kor 12:12-14.27-31a; Mzm 100:2.3.4.5; Luk 7:11-17

BcO Est 4:1-16

Warna Liturgi Hijau

Kemudian Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong. Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu. Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!" Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!" Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya. Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: "Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita," dan "Allah telah melawat umat-Nya." Maka tersiarlah kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya.

Renungan 

Injil mencatat bahwa Yesus mudah "tergerak hati-Nya" ketika bertemu orang dan sekelompok orang yang mengalami kemalangan. Ini adalah ungkapan "belas kasihan" yang menyentuh hati ketika merasakan kesedihan dan kondisi fisik orang yang menderita. Mengapa Yesus begitu tersentuh ketika Dia bertemu seorang janda dan iring-iringan jenazah yang penuh sesak dalam perjalanan menuju pemakaman? Yesus tidak hanya berduka atas kematian seorang pemuda yang terlalu cepat, tetapi juga menunjukkan kepedulian-Nya yang dalam terhadap wanita yang tidak hanya kehilangan suaminya, tetapi juga anak semata wayangnya. Perempuan ini tidak hanya kehilangan orang-orang yang dicintainya, tetapi juga kehilangan perlindungan dan pekerjaannya pada masa depan. 

Selain belas kasihan yang tulus kepada janda tersebut, Yesus juga memiliki kuasa ilahi, yang memampukan Dia untuk memulihkan kehidupan dan membuat seseorang menjadi utuh kembali. Yesus melakukan tindakan yang mengejutkan janda dan para pengiring jenazah. Dia mendekati jenazah dan melakukan kontak fisik dengan orang yang telah meninggal. Orang-orang Yahudi tahu bahwa bersentuhan dengan mayat membuat diri seseOrang najis atau tidak murni secara ritual. Tampaknya Yesus tidak terlalu memedulikan aturan ritual ini. Kepedulian dan kasih-Nya yang mendalam kepada janda tersebut mengalahkan aturan yang dibuat manusia. Perintah Yesus yang sederhana — "Hai anak muda, bangkitlah" — tidak hanya memulihkannya ke kehidupan fisik, tetapi juga membawa kebebasan dan keutuhan bagi jiwa dan tubuhnya. Apakah kita percaya kepada Yesus untuk memberi kita hidup yang berkelimpahan dan pengharapan yang kekal dalam menghadapi cobaan, kemalangan, dan saat-saat putus asa? 

Tuhan Yesus, kehadiran-Mu menyembuhkan, membawa kehidupan, dan memulihkan kami ke dalam keutuhan pikiran, tubuh, dan jiwa. Berfirmanlah kepada kami dan berikanlah kepada kami pengharapan, kekuatan, dan keberanian yang baru untuk mengikuti Engkau di tengah-tengah kesedihan dan sukacita hidup. Amin. 


0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SELASA, 17 SEPTEMBER 2024)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel