RENUNGAN HARIAN KATOLIK (JUMAT, 6 SEPTEMBER 2024)
RENUNGAN HARIAN KATOLIK
JUMAT, 6 SEPTEMBER 2024
Hari Biasa
1Kor 4:1-5; Mzm 37:3-4.5-6.27-28. 39-40; Luk 5:33-39.
BcO 2Tim 2:22-3:17
Warna Liturgi Hijau
Orang-orang Farisi itu berkata pula kepada Yesus: "Murid-murid Yohanes sering berpuasa dan sembahyang, demikian juga murid-murid orang Farisi, tetapi murid-murid-Mu makan dan minum." Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat mempelai laki-laki disuruh berpuasa, sedang mempelai itu bersama mereka? Tetapi akan datang waktunya, apabila mempelai itu diambil dari mereka, pada waktu itulah mereka akan berpuasa." Ia mengatakan juga suatu perumpamaan kepada mereka: "Tidak seorangpun mengoyakkan secarik kain dari baju yang baru untuk menambalkannya pada baju yang tua. Jika demikian, yang baru itu juga akan koyak dan pada yang tua itu tidak akan cocok kain penambal yang dikoyakkan dari yang baru itu. Demikian juga tidak seorangpun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian, anggur yang baru itu akan mengoyakkan kantong itu dan anggur itu akan terbuang dan kantong itupun hancur. Tetapi anggur yang baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula. Dan tidak seorangpun yang telah minum anggur tua ingin minum anggur yang baru, sebab ia akan berkata: Anggur yang tua itu baik."
Renungan
Mana yang lebih utama: berpuasa atau berpesta? Murid-murid Yohanes Pembaptis dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid Yesus tidak berpuasa. Dalam tradisi Yahudi, di samping beribadah dan bersedekah, berpuasa adalah salah satu dari tiga kewajiban agama yang paling penting.
Yesus memberikan penjelasan yang sederhana. Ada waktu untuk berpuasa dan ada waktu untuk berpesta. Berjalan sebagai seorang murid bersama Yesus berarti mengalami sukacita dalam sebuah relasi, seperti sukacita pesta pernikahan di mana kebahagiaan tampak dalam kebersamaan mempelai pria dan wanita. Namun, ada saatnya juga ketika para murid Yesus harus memikul sallb penderitaan.
Yesus kemudian memperingatkan murid-murid-Nya tentang "pikiran yang tertutup", yang menolak untuk mempelajari hal-hal baru. Yesus menggunakan sebuah gambaran yang tidak asing lagi bagi para pendengar-Nya, yaitu kantong anggur yang baru dan yang lama. Pada zaman Yesus, anggur disimpan dalam kantong kulit, bukan botol. Anggur yang baru saja dituangkan dalam kantong kulit masih berfermentasi. Gas karena fermentasi akan memberikan tekanan pada kantong kulit. Kantong kulit yang baru biasanya cukup elastis untuk menahan tekanan tersebut, tetapi kantong kulit yang lama mudah pecah karena kaku dan keras. Apakah kita harus menolak yang lama untuk menggantikan yang baru? Sama seperti ada tempat dan waktu yang tepat untuk berpuasa dan berpesta, demikian juga ada tempat yang tepat untuk yang lama dan yang baru.
Allah memberikan hikmat kepada kita agar kita dapat menggunakan yang lama dan yang baru dengan sebaik-baiknya. Dia tidak ingin kita terlalu berpegang teguh pada masa lalu sehingga sulit untuk menerima karya Roh Kudus yang selalu membuat kebaruan dalam hidup kita. Dia menghendaki pikiran dan hati kita menjadi seperti kantong kulit yang baru, yaitu terbuka dan siap untuk menerima "anggur baru" dari Roh Kudus.
Tuhan, semoga kami selalu menemukan sukacita dalam mengenal, mengasihi, dan melayani Engkau. Amin.
0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (JUMAT, 6 SEPTEMBER 2024)"
Post a Comment