RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SENIN, 19 AGUSTUS 2024)
RENUNGAN HARIAN KATOLIK
SENIN, 19 AGUSTUS 2024
Yohanes Eudes
Yeh. 24:15-24; MT Ul. 32:18-19.20.21; Mat. 19:16-22.
BcO Pkh. 2:1-26
Warna Liturgi Hijau
Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah." Kata orang itu kepada-Nya: "Perintah yang mana?" Kata Yesus: "Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?" Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.
Renungan
Injil hari ini berbicara tentang bahaya dari harta kekayaan yang berlimpah. Yesus menggunakan momen kedatangan seorang pemuda yang bertanya kepada-Nya tentang apa yang harus dia lakukan untuk memperoleh hidup yang kekal. Yesus menegaskan kepada orang muda itu dengan jelas bahwa selain kepatuhan terhadap perintah-perintah Allah, ada satu hal lagi yang harus dilakukannya, yaitu pergi menjual segala harta miliknya, lalu memberikannya kepada orang-orang miskin dan mengikuti-Nya. Dengan demikian, Yesus menjanjikan kepada orang itu bahwa dia akan memperoleh harta di surga. Setelah mendengar perkataan Yesus, pergilah orang itu dengan perasaan sedih karena berlimpah harta kekayaannya. Adapun pada zaman Yesus, orang melihat harta kekayaan sebagai tanda kebaikan dan berkat dari Allah. Namun, Yesus menolak cara pandang seperti itu dan menegaskan bahwa harta kekayaan itu bisa menjadi penghalang bagi seseorang untuk menerima pesan Injil.
Sekarang, yang menjadi pertanyaan bagi kita adalah harta kekayaan yang seperti apa yang bisa menjadi penghalang? Pertama, harta kekayaan yang didapat dengan cara tidak baik, tidak jujur, dan tidak adil, seperti korupsi, menipu, dan memeras. Kedua, harta kekayaan yang kendati diperoleh dengan cara yang baik, adil, jujur, serta melalui kerja keras, tetapi tidak dipergunakan untuk tujuan yang baik, misalnya untuk hiburan yang tidak sehat atau mendukung aksi terorisme. Karena itu, Yesus mengajarkan kepada kita bahwa kita harus "miskin di hadapan Allah" (Mat.5:3). Artinya, tidak melekat pada kekayaan. Semua itu harus digunakan untuk tujuan baik, untuk berbagi kasih dengan orang-orang yang kurang beruntung, untuk menyebarkan Kerajaan Allah di atas bumi, untuk membangun kesejahteraan bersama, dan perbuatan-perbuatan baik lainnya. Sekarang, tempat serta penggunaan yang layak dan benar terhadap kekayaan tergantung pada sikap kita; kita menggunakannya demi membangun Kerajaan Allah di dunia ini atau demi tujuan-tujuan yang lain.
Tuhan, ajarlah kami untuk tahu menggunakan harta kekayaan kami demi membangun kerajaan-Mu di dunia ini. Amin.
0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SENIN, 19 AGUSTUS 2024)"
Post a Comment