RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SELASA, 27 AGUSTUS 2024)



RENUNGAN HARIAN KATOLIK

SELASA, 27 AGUSTUS 2024

Perayaan Wajib St. Monika

Sir. 26:1-4.16-21; Mzm. 131:1.2.3; Luk. 7:11-17.

BcO Tit 3:3-15.

Warna Liturgi Putih

Kemudian Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong. Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu. Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!" Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!" Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya. Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: "Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita," dan "Allah telah melawat umat-Nya." Maka tersiarlah kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya.

Renungan 

Kematian merupakan sebuah misteri yang tidak selalu tuntas untuk dipahami. Kematian selalu menyakitkan karena berpisah dengan orang yang disayangi. Kematian juga meninggalkan pelbagai macam pikiran dan perasaan: sedih, marah, kecewa, bingung. Harapan-harapan yang kita gantungkan pada orang yang meninggal seakan-akan pupus. Semua sirna. Pedih dan perih. Suara tangisan tidak didengar lagi. Sepi. 

Peristiwa Yesus membangkitkan anak laki-laki seorang janda di Nain berawal dari ketergerakan hati-Nya oleh belas kasihan terhadap kesedihan dan kepedihan yang sangat mendalam dari seorang janda yang anak laki-laki tunggalnya meninggal dunia. Kita juga pasti merasakan dan mengalami betapa sedih, pedih, dan susah hati seorang ibu ketika anak yang ia lahirkan dengan susah payah meninggal muda. Yesus berkata kepada janda itu, "Jangan menangis!" Kemudian Yesus menghampiri usungan itu, menyentuhnya, dan berkata, "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu: Bangkitlah!" 

Gerakan hati Yesus bukan hanya sebatas emosi, melainkan juga mengandung kekuatan dan peneguhan dalam kata-kata-Nya. Yesus tidak hanya berhenti pada kata-kata hiburan seperti sering diucapkan orang saat melayat. Kata-kata Yesus memang penuh kuasa, membuat janda yang dirundung duka dan kepedihan dapat kembali mengalami sukacita besar. Dampak dari peristiwa bangkitnya anak laki-laki tunggal dari janda di Nain itu tidak hanya dirasakan oleh si janda dan anaknya, tetapi juga pada iman orang-orang yang menyaksikan peristiwa itu. 

Melalui peristiwa itu Yesus selalu mengajak dan mengundang kita untuk "bangkit" dari perbudakan maut. Bangkit dari kesepian, kesedihan, kelaparan, bahaya, kejahatan. Singkatnya, bangkit dari segala sesuatu yang merenggut nyawa kita. 

Tuhan Yesus, bantulah kami agar selalu tergerak hati untuk menolong sesama yang mengalami kesedihan dan kepedihan dalam hidupnya. Amin. 

0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SELASA, 27 AGUSTUS 2024)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel