RENUNGAN HARIAN KATOLIK (RABU, 21 AGUSTUS 2024)



RENUNGAN HARIAN KATOLIK

RABU, 21 AGUSTUS 2024

Perayaan Wajib St. Pius X

Yeh. 34:1-11; Mzm. 23:1-3a.3b-4.5.6; Mat. 20:1-16a;

BcO Pkh 5:10-6:8

Warna Liturgi Putih

"Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya. Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan merekapun pergi. Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi. Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari? Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku. Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu. Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar. Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi merekapun menerima masing-masing satu dinar juga. Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari. Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu. Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati? Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir."

Renungan 

Sistem upah dalam perspektif Kerajaan Allah sangat berbeda dengan konsep manusia. Yesus melukiskan Kerajaan Surga sebagai kebun anggur, pemilik kebun anggur adalah Allah, dan para pekerja adalah orang-orang percaya. Pemilik kebun itu tanpa henti mencari orang-orang berdosa untuk diselamatkan; mengajak mereka terlibat aktif dalam pekerjaan-Nya. Semua pekerja-Nya mendapat bayaran yang sama, yakni satu dinar. Namun, sistem pembayaran ini dirasakan oleh sebagian besar pekerja tidak berlandaskan asas perikemanusiaan. Para pekerja lupa akan status awal mereka sebagai pengangguran. Karena kemurahan hati-Nya, la mengundang para pekerja-Nya agar mereka berdaya guna. Itu sebabnya, tidak ada alasan bagi mereka untuk iri hati sebab hal itu adalah hak pemilik kebun anggur (ay. 15-16). Lagi pula, upah satu dinar itu bukan keputusan sepihak, melainkan hasil kesepakatan bersama. 

Setiap orang percaya hidup dalam anugerah dan kemurahan Allah. Dalam melayani misi Kerajaan Allah, setiap orang entah kepala rumah tangga, ibu, anak-anak, bahkan para religius wajib memberikan waktu, pikiran, tenaga, dan dana. Bukan menjadi hak kita menuntut Allah menghargai jerih lelah yang kita berikan. Sebab, la telah menyepakati diri dengan umat- Nya bahwa pada akhirnya tujuan hidup manusia ialah untuk bersatu dengan Dia dalam Kerajaan Surga. Dengan demikian, Allah terus menawarkan agar kita tetap di jalan yang benar sesuai kehendak-Nya. 

Tuhan, ajarlah kami bekerja dengan tekun dan setia di kebun anggur-Mu. Amin. 


0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (RABU, 21 AGUSTUS 2024)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel