RENUNGAN HARIAN KATOLIK (MINGGU, 18 AGUSTUS 2024)



RENUNGAN HARIAN KATOLIK

MINGGU, 18 AGUSTUS 2024

HARI RAYA

SANTA PERAWAN MARIA DIANGKAT KE SURGA

Why. 11:19a; 12:1,3-6a,10ab; Mzm. 45:10c-12,16; 1Kor. 15:20-26; Luk. 1:39-56.

BcO Ef. 1:16-2:10 atau Why. 12:1-17

Warna Liturgi Putih

Renungan 

Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga yang kita rayakan hari ini telah diumumkan oleh Paus Pius Xll pada tahun 1950 sebagai ajaran iman kita. Sesungguhnya, ajaran yang secara resmi diumumkan oleh Paus ini bukanlah suatu ajaran baru, sebab sudah berabad-abad diperingati dan diteruskan dalam tradisi Gereja. Paus Pius XII berkata, "Adalah suatu kebenaran iman yang diwahyukan oleh Allah bahwa Maria sebagai Bunda Allah, yang selalu perawan, sesudah menempuh hidupnya di dunia telah diangkat ke kemuliaan surgawi." 

Konsili Vatikan Il dalam dokumennya tentang Gereja meneguhkan lagi ajaran tentang Maria tersebut. "Perawan tak bernoda (yaitu Maria), yang tidak pernah terkena oleh segala cemar dosa asal, sesudah menyelesaikan perjalanan hidupnya di dunia, telah diangkat memasuki kemuliaan di surga beserta badan dan jiwanya. la telah ditinggikan oleh Tuhan sebagai ratu alam semesta, supaya secara lebih penuh menyerupai Putranya, Tuan di atas segala tuan (Why. 19: 16), yang telah mengalahkan dosa dan maut" (LG 59). 

Maria yang diangkat ke surga menjadi teladan bagi kehidupan umat beriman. Bunda Maria mendapat tempat di hati setiap orang beriman dan penghormatan secara istimewa lewat ungkapan-ungkapan atau lagu-lagu liturgis maupun lagu-lagu pop rohani. Dia menjadi teladan hidup kita sebagai umat Katolik. Mengapa? Karena kita melihat Bunda Maria begitu erat hubungannya dengan Yesus Kristus, Putranya. 

Bunda Maria juga adalah teladan orang beriman dalam menghadapi duka dan kecemasan di dunia ini. la sering kali bersedih dan berduka. Ketika dengan mata telanjang melihat Putranya disiksa dan dipaku pada palang salib, Bunda Maria hanya menatap dengan hati yang nanar. la pasti mengalami kepedihan yang hebat dalam hatinya, namun ia tetap tenang dan menyimpan semua itu dalam hatinya. Patung Pieta Bunda Maria, yang sangat terkenal di Basilika Santo Petrus di Roma melukiskan kedukaan Bunda Maria dengan sangat baik. Di patung itu, terlihat sosok Bunda Maria sebagai seorang ibu yang dalam kepedihan memangku Putranya yang wafat demi menebus dosa-dosa kita umat manusia. 

Ketenangan Bunda Maria dalam menghadapi pergolakan hidup itu menjadi teladan kita. la tidak frontal. la tidak bersumpah serapah kepada Tuhan karena seolah-olah membiarkan itu terjadi padanya. Namun, Bunda Maria, di tengah situasi hidup yang pelik dan menggetirkan, tetap berpasrah pada Tuhan. la tetap berpegang teguh pada janji Tuhan bahwa "segala keturunan akan menyebutnya berbahagia karena Yang Maha Kuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadanya" (bdk. ay. 48-49). 

Tuhan, bantulah kami agar mampu mengikuti keteladanan Bunda Maria sehingga kelak kami pun bisa diangkat ke surga. Amin.


0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (MINGGU, 18 AGUSTUS 2024)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel