RENUNGAN HARIAN KATOLIK (JUMAT, 16 AGUSTUS 2024)
RENUNGAN HARIAN KATOLIK
JUMAT, 16 AGUSTUS 2024
Stefanus dr Hungaria
Yeh. 16:1-15.60.63 atau Yeh. 16:59-63; MT Yes. 12:2-3.4bcd.5-6; Mat. 19:3-12.
BcO Za. 12:9-13:9
Warna Liturgi Hijau
Maka datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: "Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?" Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?" Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian. Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah." Murid-murid itu berkata kepada-Nya: "Jika demikian halnya hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan kawin." Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Tidak semua orang dapat mengerti perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja. Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti."
Renungan
Pengajaran Yesus dalam Injil hari ini bermula dari pertanyaan kaum Farisi yang berusaha mencobai Dia. Pasalnya, popularitas Yesus sangat mencemaskan mereka. Karena itu, la harus dijatuhkan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sulit. Menjawab pertanyaan apakah orang boleh menceraikan istrinya, Yesus dengan segera menunjuk pada kisah penciptaan dalam Kitab Kejadian, di mana Allah menciptakan manusia sebagai laki-laki dan perempuan (Kej. 1:27).
Ketika usia cukup dewasa, seorang laki-laki akan bersatu dengan seorang perempuan sehingga "keduanya menjadi satu daging" (Kej. 2:24). Itulah yang dikehendaki Allah sejak awal mula. Karena itu, "apa yang dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." Bersatunya laki- laki dan perempuan sebagai suami-istri diyakini sebagai campur tangan Allah secara langsung. Tidak seorang pun berhak memisahkan ikatan itu, baik suami, istri, maupun pihak ketiga. Para pengikut Yesus dewasa ini pasti merasakan hal yang sama, apalagi kita hidup pada zaman di mana perceraian seolah-olah lumrah. Perhatikan saja acara-acara atau berita-berita tentang para artis yang sering kali menyajikan informasi tentang perceraian. Tentu ada banyak alasan yang membuat mereka bercerai. Namun, yang sungguh menyakitkan adalah mereka sering mengatakan bahwa perceraian mereka merupakan "kehendak Yang di Atas". Injil hari ini menyadarkan kita semua bahwa "Yang di Atas" tidak pernah menghendaki perceraian.
Jangan mempersalahkan Dia atas sesuatu yang sebenarnya merupakan kesalahan kita. Perkawinan merupakan hal yang serius karena menuntut komitmen dan kesetiaan dari kedua belah pihak. Pada prinsipnya, segenap hidup manusia harus dipersembahkan sepenuhnya demi kemuliaan Allah.
Yesus, bimbinglah keluarga-keluarga agar setia dengan perkawinan mereka. Amin.
0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (JUMAT, 16 AGUSTUS 2024)"
Post a Comment