RENUNGAN HARIAN KATOLIK (RABU, 5 JUNI 2024)
RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RABU, 5 JUNI 2024
Perayaan Wajib
St. Bonifasius
2Tim 1:1-3.6-12; Mzm 123:1-2a.2bcd; Mrk 12:18-27;
BcO Gal 3:15-4:7
Warna Liturgi Merah
Datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya: "Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita: Jika seorang, yang mempunyai saudara laki-laki, mati dengan meninggalkan seorang isteri tetapi tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu. Adalah tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang perempuan dan mati dengan tidak meninggalkan keturunan. Lalu yang kedua juga mengawini dia dan mati dengan tidak meninggalkan keturunan. Demikian juga dengan yang ketiga. Dan begitulah seterusnya, ketujuhnya tidak meninggalkan keturunan. Dan akhirnya, sesudah mereka semua, perempuan itupun mati. Pada hari kebangkitan, bilamana mereka bangkit, siapakah yang menjadi suami perempuan itu? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia." Jawab Yesus kepada mereka: "Kamu sesat, justru karena kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah. Sebab apabila orang bangkit dari antara orang mati, orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga. Dan juga tentang bangkitnya orang-orang mati, tidakkah kamu baca dalam kitab Musa, dalam ceritera tentang semak duri, bagaimana bunyi firman Allah kepadanya: Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat!"
Renungan
Apa yang terjadi di dunia ini tidak serta-merta akan terjadi sama persis dalam kehidupan telah hidup di dunia ini. Tentu tidak sepenuhnya kita tahu yang akan terjadi setelah kematian. Atau bahkan bisa dipastikan bahwa kita hanya tahu sedikit. Karena itu, dalam beriman, kita jangan bersikap "sok tahu" segala sesuatu. Apalagi "sok tahu" terkait dengan dunia setelah kita mengalami kematian. Yang dibutuhkan dalam beriman adalah kerendahan hati dan pengharapan.
Memang benar bahwa selama kita di dunia ini ada kawin dan dikawinkan. Akan tetapi, Yesus menegaskan bahwa setelah kematian, tidak ada lagi kawin dan dikawinkan. Sebab setelah kematian, jiwa hidup laksana para malaikat. Maka, kehidupan di dunia ini adalah kesempatan bagi kita untuk mempersiapkan jiwa memperoleh harta surgawi itu, yaitu hidup dalam sukacita dan kegembiraan surgawi. Maka, hati-hatilah dalam beriman. Jangan sampai kita hidup dalam ketersesatan; hidup yang justru "menyesatkan" orang lain. Mari kita bermenung, apa sikap dan cara hidup kita yang justru masuk dalam kategori "ketersesatan" dan "menyesatkan" itu? Mampukah kita memperbaiki diri sebelum terlambat dan fatal?
Terima kasih, ya Tuhan, Engkau selalu meluruskan hidup kami dan bahkan menegur kami agar kami bisa kembali mengikuti jalan-Mu. Amin.
0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (RABU, 5 JUNI 2024)"
Post a Comment