RENUNGAN HARIAN KATOLIK (KAMIS, 16 MEI 2024)

RENUNGAN HARIAN KATOLIK

KAMIS, 16 MEI 2024

Hari Biasa

Pekan VII Paskah

Kis 22:30; 23:6-11; Mzm 16:1-2a.5.7-8.9-10.11; Yoh 17:20-26.

BcO Kis 27:21-44

Warna Liturgi Putih

Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku. Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan. Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka."

Renungan 

Ada banyak cara mempersatukan orang, demikian juga mencerai-beraikan mereka. Orang dapat bersatu karena mereka memiliki kepentingan yang sama, bahkan musuh yang sama. Akan tetapi, kesatuan yang dibangun atas dasar seperti itu tidak akan langgeng. Yang sebelumnya teman, akhirnya menjadi musuh. Itulah yang terjadi pada kaum Farisi dan Saduki. Mereka sepakat untuk menghukum Paulus. Namun, ketika Paulus berbicara tentang kebangkitan, timbullah perpecahan dan keributan di antara kaum Farisi dan Saduki. 

Amat disayangkan bahwa kita orang Kristen mengalami banyak perpecahan dalam sejarah, padahal kita sama-sama mengimani Yesus Kristus. Perpecahan di antara umat Kristen menjadi batu sandungan bagi pewartaan Injil. Maka, seperti yang Yesus lakukan sebelum berpisah dengan murid-murid-Nya, kita perlu banyak berdoa dan bermati raga demi kesatuan umat Kristen. Yesus berdoa supaya murid-murid-Nya menjadi satu, sama seperti Yesus dan Bapa adalah satu. Yesus juga berkorban untuk mereka semua supaya mereka tetap bersatu. Memang kesatuan tidak berarti keseragaman. Akan tetapi, dalam perbedaan, kita dapat bekerja sama bagaimana menghidupi Injil dalam hidup sehari-hari. Ada banyak yang dapat kita pelajari dari saudara-saudari kita yang beda denominasi. Misalnya, belajar Alkitab. 

Tuhan Yesus, semoga kami mampu memandang yang lain sebagai saudara-saudari, bukan sebagai pesaing. Amin. 

Share this post