RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SELASA, 21 NOVEMBER 2023)
RENUNGAN HARIAN KATOLIK
SELASA, 21 NOVEMBER 2023
Peringatan Wajib SP Maria Dipersembahkan kepada Allah
2Mak. 6:18-31;
Mzm. 4:2-3,4-5,6-7;
Luk. 19:1-10;
Warna Liturgi Putih
Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu. Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya. Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ. Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu." Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa." Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham. Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
Renungan :
Sebagai orang Yahudi yang taat, Eleazar konsisten dalam iman, tidak mau berpura-pura dan tidak mencari keselamatan dunia ini. Baginya, kesetiaan dan kehormatan itu penting. la tidak mau menjadi batu sandungan bagi anak-anak muda Yahudi: "berpura-pura tidaklah pantas bagi umur kami, jangan-jangan banyak pemuda kusesatkan." Konsekuensi dari sikap Eleazar ini membawa dia pada penyiksaan yang hebat sampai akhirnya pada kematian.
Iman tidak bisa ditukar dengan harta, jabatan, perkawinan, dan keselamatan duniawi. Darah banyak martir adalah pupuk iman bagi Gereja dan itu harus kita hargai. Sangat menyedihkan jika karena ingin jabatan, tidak tahan tekanan, karena faktor ekonomi, perkawinan, dan keselamatan duniawi, orang rela mengingkari kebenaran imannya. Apalagi mereka yang mengingkari kebenaran iman ini adalah tokoh publik dan kemudian menjelek-jelekkan kepercayaan asalnya. Umat Kristiani dididik untuk setia, taat, tidak berpura-pura dan memegang teguh kehormatan sebagai pengikut Kristus. Pilihan atas iman melebihi persaudaraan, jabatan, harta, perkawinan ataupun keselamatan diri kita sendiri.
Jangan takut menyatakan iman kita secara publik. Di KTP kita beragama Kristen, kita cantumkan nama baptis, kita pergi ke gereja dan membawa Kitab Suci, kita berdoa pada waktu istirahat di kantor, kita melakukan tanda salib sebelum dan setelah makan, kita memakai kalung rosario, memasang benda-benda suci di rumah kita. Memang semua itu tidak berarti kita tidak menghormati orang lain. Akan tetapi, jika kita tidak mengungkapkannya karena alasan toleransi, hal itu justru berarti kita berpura-pura dan kita tidak mampu menjadi teladan iman bagi anak-anak kita. Kita tidak perlu malu karena iman kita. Marilah kita menjadi teladan iman bagi keluarga kita.
Ya Bapa, ajarlah kami untuk konsisten dalam iman, menjunjung kehormatan iman dan tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain. Amin.
0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SELASA, 21 NOVEMBER 2023)"
Post a Comment