RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SENIN, 30 OKTOBER 2023)
RENUNGAN HARIAN KATOLIK
SENIN, 30 OKTOBER 2023
Hari biasa
Rm. 8:12-17; Mzm. 68:2.4,6-7ab,20-21; Luk. 13:10-17.
BcO Yer. 25:15-17,27-38
Warna Liturgi Hijau
Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat pada hari Sabat. Di situ ada seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak. Ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia memanggil dia dan berkata kepadanya: "Hai ibu, penyakitmu telah sembuh." Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah. Tetapi kepala rumah ibadat gusar karena Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat, lalu ia berkata kepada orang banyak: "Ada enam hari untuk bekerja. Karena itu datanglah pada salah satu hari itu untuk disembuhkan dan jangan pada hari Sabat." Tetapi Tuhan menjawab dia, kata-Nya: "Hai orang-orang munafik, bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman? Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis, harus dilepaskan dari ikatannya itu, karena ia adalah keturunan Abraham?" Dan waktu Ia berkata demikian, semua lawan-Nya merasa malu dan semua orang banyak bersukacita karena segala perkara mulia, yang telah dilakukan-Nya.
Renungun
Hari Sabat adalah hari ketujuh yang merupakan perhentian setelah enam hari lamanya Allah menciptakan langit dan bumi serta segala isinya, lalu Allah memberkatinya dan menguduskannya (bdk. Kej. 2: 1-3). Perintah untuk menguduskan hari Sabat dipertegas oleh Allah pada hukum yang keempat dari Sepuluh Perintah Allah (lih. Kel. 20:8).
Yesus menegaskan bahwa hari Sabat diperuntukkan bagi manusia agar manusia beristirahat setelah enam hari beraktivitas. Kita diajak mengambil waktu istirahat dan beribadat kepada Tuhan dengan syukur dan sukacita. Dan yang paling utama, Tuhanlah yang harus dikuduskan dan dimuliakan. Mengapa demikian? Karena Yesus, Sang Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat. Di sini Yesus memberikan pengertian yang benar tentang hari Sabat, yaitu Sabat diberikan untuk manusia, bukan manusia untuk hari Sabat. Manusia memerlukan hari beristirahat dari pekerjaannya dan datang menyembah Tuhan. Sabat diberikan agar manusia belajar menghormati Allah dan belajar menyadari bahwa dia tidak tergantung pada pekerjaannya, tetapi kepada Allah. Manusia perlu waktu untuk Allah.
Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita menyediakan diri berjumpa dengan Tuhan? Di mata Tuhan, kita lebih dari hari Sabat. Mari kita ingat hari ibadah kita bukan sebagai peraturan mengikat yang terpaksa kita jalankan, melainkan sebagai hari di mana kita beristirahat di dalam Tuhan.
Ya Allah, berilah kami hati dan sikap batin yang benar sehingga ketika menjalankan ibadah, kami benar-benar mengekspresikan kerinduan terdalam untuk berada bersama-Mu setiap waktu hidup kami. Amin.
0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SENIN, 30 OKTOBER 2023)"
Post a Comment