RENUNGAN HARIAN KATOLIK (RABU, 11 OKTOBER 2023)
RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RABU, 11 OKTOBER 2023
Yohanes XXIII
Yun. 4:1-11;
Mzm. 86:3-4,5-6,9-10;
Luk. 11:1-4.
Warna Liturgi Hijau
Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: "Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya." Jawab Yesus kepada mereka: "Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu. Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kamipun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan."
Renungan :
Dalam salah satu seminar tentang hidup doa, salah satu peserta yang bertanya, "Mana doa Katolik yang paling baik dan powerful?" Narasumber lalu menjawab, "Doa yang keluar dari lubuk hati terdalam. Karena inti dari doa adalah komunikasi hati dengan Tuhan yang adalah sumber kehidupan kita." Berdoa berarti men-charge kembali kehidupan kita agar tidak lowbat dan akhirnya mati tanpa daya dan energi. Doa adalah energi bagi kita, makhluk spiritual. Kita ada dan hidup karena ada napas kehidupan yang diembuskan Tuhan kepada kita. Kita hidup karena adanya spirit Tuhan yang mengisi pribadi kita. Dan spirit itu akan tetap ada dan bernyala ketika kita tetap menjaga relasi kita dengan Sang Pemberi spirit itu. Itulah makna hidup doa. Maka, ketika kita mencabut aliran spirit itu dari diri kita dengan memutus relasi kita dengan Tuhan, kita akan kehilangan segala daya dan akhirnya kita akan kolaps sebagai insan rohani. Secara fisik kelihatan hidup, tetapi sebenarnya secara spirit kita sudah mati.
Dalam Injil hari ini, Yesus mengajarkan bagaimana isi doa yang benar. Cara hidup Yesus sudah memberikan kesaksian bahwa Dia selalu menjaga relasi dengan Bapa-Nya, la berdialog secara konsisten. Energi hidup Yesus benar-benar mengalir dari Sang Pemberi Spirit, yaitu Bapa yang mengutus-Nya. Doa Bapa Kami adalah salah satu contoh doa yang diberikan oleh Yesus, bukan satu-satunya doa yang diajarkan Yesus. Pola doa Bapa Kami itulah yang dikehendaki Bapa: diawali dengan pujian syukur, permohonan, dan ditutup dengan pengampunan. Pola doa seperti inilah yang berkenan di hati Allah. Dalam doa, tidak ada tempat dan ruang menghujat atau menyerang orang lain atau Tuhan sendiri.
Sudahkah hari ini kita bersyukur di hadapan Tuhan? Agar doa kita didengar Tuhan, kita harus menyucikan diri kita terlebih dahulu, jangan biarkan hidup kita dipenuhi dendam dan sakit hati. Ampunilah saudara yang bersalah pada kita agar kita semakin disempurnakan di hadapan-Nya. Inilah hakikat dan inti dari sebuah doa.
Ya Allah Yang Mahakasih, semoga doa kami selalu keluar dari lubuk hati terdalam sehingga berbuah energi spiritual yang menguatkan untuk semakin menjadi pribadi yang Kaukehendaki. Amin.
0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (RABU, 11 OKTOBER 2023)"
Post a Comment