RENUNGAN HARIAN KATOLIK (JUMAT, 18 AGUSTUS 2023)
RENUNGAN HARIAN KATOLIK
JUMAT, 18 AGUSTUS 2023
Hari biasa XIX (HIJAU)
Yos. 24:1-13;
Mzm. 136:1-3,16-18,21-22,24;
Mat. 19:3-12.
Maka datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: "Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?" Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?" Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian. Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah." Murid-murid itu berkata kepada-Nya: "Jika demikian halnya hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan kawin." Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Tidak semua orang dapat mengerti perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja. Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti."
RENUNGAN
Yosua, penerus Musa, memanggil di hadapan Allah semua suku orang Israel di Sikhem dan berkisah tentang sejarah kesetiaanAllah kepada bangsa Israel. Dialah yang senantiasa membela dan bahkan berperang melawan musuh-musuh Israel. Sementara orang Israel sendiri kerap tidak setia kepada-Nya. Cerita ini disampaikan sesudah mereka masuk tanah yang dijanjikan untuk membuat orang Israel setia pada perjanjian dengan Allah.
Kesetiaan Allah seperti digambarkan Yosua ini hendaklah juga menjadi sumber inspirasi dalam membangun relasi antarmanusia, secara khusus dalam relasi suami-istri. Kepada orang Farisi yang mencobai Yesus tentang perceraian, Yesus menjawab: "Apa yang dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia." Yesus menunjukkan betapa dua orang yang menikah bukan lagi dua, melainkan satu dan tidak terceraikan, karena persatuan mereka bukan hanya terjadi karena perkara manusiawi, melainkan juga campur tangan Allah. Mereka dipersatukan oleh Allah. Bahkan, ketika mereka merujuk pada Musa yang memerintahkan untuk memberikan surat cerai, Yesus tetap teguh pada prinsip kesetiaan sejati. Musa mengizinkan karena ketegaran hati umat Israel. Marilah kita belajar kesetiaan dari Tuhan.
Ya Tuhan, kuatkanlah kami untuk selalu setia sebagaimana Engkau selalu setia dalam ketidaksetiaan kami. Amin.
0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (JUMAT, 18 AGUSTUS 2023)"
Post a Comment