RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SENIN, 29 MEI 2023)
RENUNGAN HARIAN KATOLIK
SENIN, 29 MEI 2023
PEKAN BIASA VIII
PW. SP Maria Bunda Gereja;
BACAAN I: Kej. 3:9-15.20
MAZMUR: 87:1-2.3.5.6-7;
BACAAN INJIL: Yohanes 19:25-34
Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!" Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya. Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia?supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci?:"Aku haus!" Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya. Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib?sebab Sabat itu adalah hari yang besar?maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan. Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus; tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
Renungan :
Kisah dosa manusia dalam Kitab Kejadian berujung kutukan dari Allah, baik kepada manusia maupun ular. Gambaran dunia yang terkutuk sungguh terasa mencekam dan kemurkaan Allah seolah sudah menggariskan gambaran manusia setelah berdosa, yaitu makhluk terkutuk dalam sengsara. Namun, apakah itu akhir cerita bagi manusia dan sungguhkah Allah sekejam itu? Kisah selanjutnya justru adalah rangkaian tindakan Allah untuk mengembalikan manusia kepada Firdaus. Puncaknya adalah pemberian diri Yesus Kristus yang bahkan setelah wafat pun masih memberikan anugerah Roh dan hidup melalui pencurahan air dan darah.
Dalam peristiwa salib, bukan hanya dari Sisi Allah, kita pun melihat manusia yang setia menemani perjalanan Yesus Kristus sampai akhir. Bunda Maria menunjukkan komitmen dan kekuatan untuk setia pada Tuhan dengan menemani Putranya sampai titik akhir. Kesetiaannya menjadi hamba Tuhan terus dilanjutkannya dengan menjadi Bunda Gereja, sebagaimana diwasiatkan oleh Yesus. Bunda Maria adalah gambaran Gereja yang setia dan memulihkan gambaran manusia lama yang jatuh dalam dosa. Kita dipanggil untuk mengikuti jalan kesetiaan Bunda Maria.
Tuhan Yesus Kristus, mampukanlah kami meneladan iman dan kesetiaan Bunda Maria dalam hidup setiap hari. Amin.
0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SENIN, 29 MEI 2023)"
Post a Comment