KAMU ADALAH GARAM DAN TERANG DUNIA
KAMU ADALAH GARAM DAN TERANG DUNIA
Pernahkah Anda mempunyai pengalaman memasak atau diminta ibu mencicipi makanan yang sedang dimasaknya? Kerap kali jika masakan kurang pas, kita menambahkan sejumput garam sehingga makanan itu memiliki rasa yang pas di mulut. Adanya garam menjadikan masakan terasa lebih mantap. Atau pernahkah mempunyai pengalaman listrik padam saat Anda beraktivitas di malam hari? Ketika listrik padam di malam hari, suasana yang semula terang menjadi gelap. Tentu, di tengah kegelapan kita tidak bisa melakukan aktivitas dengan baik dan maksimal bila dibandingkan saat terang. Terang dibutuhkan agar orang dapat menjalankan aktivitas hidupnya dengan baik dan maksimal. Dalam Injil yang diperdengarkan kepada kita hari ini, Yesus menegaskan kepada murid-murid-Nya bahwa mereka adalah garam dunia. Seperti garam yang berfungsi menggarami segala sesuatu agar menjadi segar dan awet serta memberikan rasa yang lezat, demikianlah juga para murid harus menjadi garam yang memberikan rasa pada dunia sehingga dunia terasa lebih baik, lebih layak untuk didiami. Yesus juga mengingatkan mereka akan bahaya jika garam tawar dan kehilangan fungsinya, ia menjadi tidak berguna dan pasti akan dibuang serta diinjak-injak orang. Menjadi garam harus menjadi identitas panggilan mereka sebagai murid-murid Yesus.
Yesus juga mengatakan bahwa para murid adalah terang dunia. Sebagai terang, mereka harus seperti kota yang berada di atas bukit, yang terlihat oleh semua orang karena ada terang di sana. Mereka juga harus seperti pelita dalam suatu rumah, yang dinyalakan bukan untuk disembunyikan melainkan menerangi seisi rumah itu. Dengan kata Iain, terang para murid harus terpancar menerangi dunia, yaitu dengan segala perbuatan dan cara hidup mereka yang baik. Yesus juga mengingatkan kepada para murid-Nya bahwa dalam perutusan mereka agar menjadi garam dan terang lewat berbagai karya belas kasih. Hati dan pikiran para murid harus senantiasa terarah kepada kemuliaan Allah Bapa di Surga bukan sebaliknya supaya dilihat orang atau hanya untuk memegahkan atau memuliakan dirinya sendiri.
Panggilan menjadi garam dan terang di antara orang-orang dunia adalah hakikat panggilan setiap orang kristiani. Kita pun adalah orang-orang kristiani. Artinya, kita termasuk orang-orang yang mengikuti dan mengimani Dia. Kita juga adalah murid-murid Kristus. Kita juga dipanggil untuk ikut ambil bagian menjadi tanda kehadiran Allah Bapa yang penuh kasih, yaitu menjadi garam dan terang dunia. Panggilan menjadi garam dunia berarti kita diminta untuk terlibat memberikan rasa, yaitu menjadikan dunia sekitar kita lebih baik, lebih enak untuk ditinggali, dan lebih hidup.
Seperti sifat garam yang menjadikan segala sesuatunya menjadi lebih enak, demikian juga kehadiran kita di tengah-tengah dunia. Sebagai garam kita harus mampu menjadikan dunia yang tawar menjadi berasa, dunia yang suram tanpa pengharapan menjadi penuh harapan, dunia yang tidak berkeadilan menjadi berkeadilan. Panggilan menjadi terang dunia artinya, kehadiran kita harus menampakkan kehadiran yang membawa cahaya kebaikan dan belas kasih Tuhan sendiri bagi orang-orang di sekitar kita. Kehadiran kita di tengah orang miskin dan lapar, harus mampu membawa cahaya bela rasa lewat berbagi makanan, memberi pakaian, memberi tumpangan. Kehadiran kita di tengah orang yang dirundung duka, harus mampu menjadi cahaya penghiburan dan kegembiraan. Kehadiran kita di tengah orang yang sakit, harus mampu menjadi cahaya yang meneguhkan dan menguatkan. "Kamu adalah garam dan terang dunia."
0 Response to "KAMU ADALAH GARAM DAN TERANG DUNIA"
Post a Comment