RENUNGAN HARIAN KATOLIK (RABU, 9 NOVEMBER 202)
RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RABU, 9 NOVEMBER 2022
PEKAN BIASA XXXII
Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran (Putih)
BACAAN I: Yeh. 47:1-2.8-9.12
MAZMUR: 46:1-3.5-6.8-9;
BACAAN II: 1Kor. 3:9b-11.16-17;
BACAAN INJIL: Injil Yohanes 2:13-22
Ketika Hari Raya Paskah Yahudi sudah dekat, Yesus pergi ke Yerusalem. Di Rumah Tuhan di Yerusalem Ia mendapati penjual-penjual sapi, domba, dan burung merpati; juga penukar-penukar uang duduk di situ. Yesus membuat sebuah cambuk dari tali lalu mengusir semua binatang itu, baik domba maupun sapi, dari dalam Rumah Tuhan. Meja-meja para penukar uang dibalikkan-Nya sehingga uang mereka berserakan ke mana-mana. Lalu Ia berkata kepada penjual burung merpati, “Angkat semuanya dari sini. Jangan jadikan Rumah Bapa-Ku tempat berdagang!” Maka pengikut-pengikut-Nya teringat akan ayat Alkitab ini, “Cinta-Ku untuk Rumah-Mu, ya Allah, membakar hati-Ku.” Para penguasa Yahudi menantang Yesus, kata mereka, “Coba membuat keajaiban sebagai tanda untuk kami bahwa Engkau berhak bertindak seperti ini.” Yesus menjawab, “Runtuhkanlah Rumah ini, dan dalam tiga hari Aku akan membangunnya kembali.” Lalu mereka berkata, “Empat puluh enam tahun dibutuhkan untuk membangun Rumah Tuhan ini. Dan Engkau mau membangunnya kembali dalam tiga hari?” Tetapi Rumah Tuhan yang dimaksudkan Yesus adalah tubuh-Nya sendiri. Jadi kemudian, sesudah Yesus dibangkitkan dari mati, teringatlah pengikut-pengikut-Nya bahwa hal itu pernah dikatakan-Nya. Maka percayalah mereka kepada apa yang tertulis dalam Alkitab dan kepada apa yang dikatakan oleh Yesus.
RENUNGAN:
Hari ini, Gereja Universal merayakan Pesta Pemberkatan Gereja Basilik Lateran. Basilik ini didirikan oleh Kaisar Konstantinus Agung, putra Santa Helena, pada 324. Dalam sejarah Gereja, basilik ini merupakan basilik agung yang pertama, yang melambangkan kemerdekaan dan perdamaian di dalam gereja, setelah tiga abad lebih gereja berada dalam hambatan dan penganiayaan oleh kaisar-kaisar Romawi yang kafir. Pemberkatannya yang kita peringati pada hari ini merupakan peringatan akan kemerdekaan dan perdamaian.
Basilik Lateran menjadi simbol kehadiran Allah yang membawa kemerdekaan dan perdamaian. Bacaan pertama menggambarkan bahwa dari Bait Allah mengalir sungai yang menyalurkan air kehidupan kepada semua makhluk: "Ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup yang berkeriapan di sana akan hidup." Bait Allah menjadi sumber kehidupan. Bahkan, dengan sangat indah Paulus menyebut bahwa tubuh kita adalah Bait Allah: "Tidak tahukah kamu bahwa kamu adalah Bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? Jika ada orang yang membinasakan Bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab, Bait Allah itu adalah kudus, dan Bait Allah itu ialah kamu" (1Kor. 3:16-17. Ini berarti tubuh kita ini kudus karena menjadi tempat Allah bersemayam, maka kita tidak boleh mengotori dan menodainya.
Tubuh kita yang adalah Bait Allah harus menjadi inspirasi bagi sesama untuk menemukan kemerdekaan dan perdamaian di tengah dunia ini. Maka, tepatlah tindakan Yesus yang mengusir para pedagang dari Bait Allah. Yesus tidak menghendaki kita mengotori bait Allah dengan kepentingan pribadi yang cenderung membawa pada kebinasaan. Bait Allah harus mengalirkan kehidupan, bait Allah harus menjadi sumber kemerdekaan dan perdamaian umat manusia. Dan siapa bait Allah itu? Dialah Yesus: "Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah adalah tubuh-Nya sendiri" (Yoh. 2:21).
Bapa, semoga kami menjaga kesucian tubuh kami yang adalah bait-Mu. Amin.
0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (RABU, 9 NOVEMBER 202)"
Post a Comment