RENUNGAN HARIAN KATOLIK (KAMIS, 10 NOVEMBER 2022)
RENUNGAN HARIAN KATOLIK
KAMIS, 10 NOVEMBER 2022
PEKAN BIASA XXXII
Pw. St. Leo Agung, Paus (Putih);
BACAAN I: Flm. 7-20
MAZMUR: 146:7.8-9a.9bc-10;
BACAAN INJIL: Injil Lukas. 17:20-25
Beberapa orang Farisi bertanya kepada Yesus kapan Allah datang untuk memerintah. Yesus menjawab, “Pemerintahan Allah tidak mulai dengan tanda-tanda yang dapat dilihat orang, sehingga orang dapat berkata, ‘Mari lihat, ini dia!’ atau, ‘Di sana dia!’ Sebab Allah sudah mulai memerintah di tengah-tengah kalian.” Setelah itu Yesus berkata kepada pengikut-pengikut-Nya, “Akan datang waktunya kalian ingin melihat satu hari dari hari-hari Anak Manusia, tetapi kalian tidak dapat melihatnya. Nanti orang akan berkata kepadamu, ‘Lihat, di situ!’ atau, ‘Lihat, di sini!’ Tetapi janganlah kalian ke luar mencari dia. Sebagaimana kilat memancar di langit, dan bercahaya dari ujung ke ujung, begitulah juga nanti keadaan Anak Manusia pada hari-Nya. Tetapi mula-mula Ia harus banyak menderita dan tidak diterima oleh orang-orang zaman ini.
Renungan :
Hari ini, khta bersama masyarkat Indonesia merayakan Hari Pahlawan. Apa itu pahlawan? Ada seorang motivator mendefinisikan pahlawan adalah seorang yang mampu "turn on your small light in the dark room" (menyalakan api kecil di tengah ruangan yang gelap). Seorang yang mampu menyalakan api kecil dalam hidupnya di tengah ruangan yang gelap. Apa maksudnya? Api sekecil apa pun kalau ditaruh di ruangan yang gelap pasti akan mampu menjadi terang. Itulah seorang pahlawan, dia akan menjadikan hidupnya terang bagi orang lain, karena dia berani keluar dari ego-nya dan membagikan hidupnya untuk orang lain.
Bacaan bacaan pertama, kita menemukan sosok pahlawan yang bernama Filemon. Mengapa dia disebut pahlawan? Karena kesediaannya mengampuni dan menerima Onesimus yang telah mengkhianatinya membuat Onesimus merasa berharga dan berarti. Dan akhirnya, Onesimus yang sebelumnya seorang pencuri, kemudian bertobat dan menjadi seorang uskup. Keberaniaan Filemon mengalahkan ego-nya dan memutuskan untuk mengampuni dan menerima Onesimus membuat Onesimus terbebaskan dari beban masa lalunya dan menjadi manusia baru. Filemon menjadi pahlawan kehidupan bagi Onesimus. Filemon telah menghadirkan. Kerajaan Allah. Lewat pengampunannya, dia telah membebaskan Onesimus dari belenggu manusia lamanya dan menjadi orang merdeka yang menjadi berkat bagi sesama.
Inti pewartaan Yesus tentang Kerajaan Allah adalah suatu suasana batin di mana orang merasa dicintai dan diampuni, sehingga dia menjadi orang bebas untuk merasakan betapa baiknya Allah. Dalam perumpamaan tentang Anak yang hilang, Yesus menggambarkan Kerajaan Allah sebagai situasi di mana Sang Bapa menerima si anak bungsu yang telah berkhianat dan memberikan kesempatan untuk hidup kembali dengan memestakannya. Bapa yang baik telah menghadirkan sosok yang berani keluar dari ego-nya dan mengampuni 'sang pengkhianat': "Adikmu sudah mati, dan sekarang dia sudah hidup kembali!" Maukah kita menjadi pahlawan? Banyak orang yang menantikan keberanian kita untuk keluar dari ego kita dan menjadikan hidup kita berkat bagi orang lain.
Ya Allah, mampukan kami untuk keluar dari egoisme kami dan mulai berani memikirkan kepentingan sesama kami. Amin.
0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (KAMIS, 10 NOVEMBER 2022)"
Post a Comment