RENUNGAN HARIAN (RABU, 5 OKTOBER 2022)

RENUNGAN HARIAN

RABU, 5 OKTOBER 2022

PEKAN BIASA XXVII (HIJAU)

B. Eugenius Bossilkoff;

BACAAN I: Gal. 2:1-2.7-14

MAZMUR: 117:1.2;

BACAAN INJIL: Injil Lukas 11:1-4

DOA PAGI:

Tuhan Yesus, Engkaulah Guru yang sempurna dan penuh dengan Rih Kebijaksanaan. Kumohon, kuatkanlah imanku agar semakin percaya akan karunia doa Bapa Kami, doa yang Engkau ajarkan sendiri demi keselamatan jiwa ragaku di hadapan Allah Bapa di surga. Amin

RENUNGAN:

DOA DASAR 

Kita semua pasti masih ingat ketika dulu dalam pelajaran persiapan komuni pertama kita diminta menghafal doa Bapa Kami atau jika ada dari kita yang menjadi katekumen dewasa pasti diminta menghafal doa ini. Doa Bapa Kami adalah doa dasar. Disebut doa dasar karena doa Bapa Kami adalah doa yang diajarkan langsung oleh Yesus sendiri kepada para rasul. Oleh karena itu, sebagai orang Katolik diharuskan untuk mengenal dan memahami doa ini. 

Hari ini dalam bacaan Injil kita mendengar bahwa salah satu dari murid Yesus meminta kepada Yesus untuk diajar berdoa seperti Yohanes mengajar berdoa kepada murid-muridnya. Kemudian Yesus mengajar mereka cara berdoa yang sangat sederhana, yaitu doa Bapa Kami seperti berikut, "Bila kalian berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu. Berilah kami setiap hari makanan yang secukupnya, dan ampunilah dosa kami sebab kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan." 

Kutipan doa Bapa Kami di atas sangat sederhana tetapi tidak semua dari kita mendoakan dan memahami maksudnya dengan benar. Kadang karena sangat sederhana kita mendaraskannya begitu cepat dan terburu-buru sehingga kita kehilangan makna dari doa ini. Kita pasti pernah menjumpai orang-orang yang berdoa demikian dalam pertemuan atau doa Rosario setiap bulan Mei dan Oktober. Santo Cyprianus dari Kartago menulis demikian, "Teman-teman yang terkasih, doa Bapa Kami mengandung banyak misteri besar tentang iman kita. Dalam beberapa kata ini ada kekuatan rohani yang luar biasa, karena ringkasan pengajaran ilahi ini memuat semua doa dan permohonan kita." 

Mulailah mendoakan doa ini dengan penuh kesadaran dan ketenangan. Jangan terburu-buru karena setiap kata adalah ringkasan pengajaran ilahi. Lakukan setiap hari dan kita akan bertumbuh dalam iman dan menjadi semakin rendah hati.

Kehidupan kita banyak dicemari oleh hal-hal fisik yang dangakal. Manusia saling menghakimi dan menunjuk diri lebih hebat dengan ukuran yang dipakainya sendiri. Inilah ciri orang yang tidak berakar dalam doa. Mari bersikap selalu tunduk pada Tuhan, tulus mengampuni, dan berbelas kasih. Inilah jalan kekudusan. Berakar dalam doa dan Dia, karya kita pasti berubah.

"Kenali Tuhan dengan merenungkan sifat-sifat-Nya" (St. Faustina Kowalska)

Share this post