RENUNGAN HARIAN (KAMIS, 27 OKTOBER 2022)

RENUNGAN HARIAN

KAMIS, 27 OKTOBER 2022

PEKAN BIASA XXX (HIJAU) 

St. Frumensius;

BACAAN I: Ef. 6:10-20

MAZMUR: 144:1.2.9-10;

BACAAN INJIL: Injil Lukas. 13:31-35

DOA PAGI:

Yesus, Engkaulah sabda kebenaran. Aku bersyukur kepada-Mu oleh firman yang disampaikan Rasul Paulus supaya berdoa terus-menerus agar dapat melawan tipu muslihat iblis. Tolonglah aku supaya tidak lengah dan buatlah aku mampu berdiri tegak di hadapan-Mu. Sebab Engkaulah andalanku. Amin

RENUNGAN:

MENEGAKAN PRINSIP REBENARAN 

Seorang teman pernah bercerita, betapa sulit dan Ober bahayanya bermisi di negara China daratan. Sebagai catatan, Gereja Katolik China terbagi menjadi dua kelompok: Gereja underground yang setia dengan Paus; dan Gereja patriotik yang setia dengan pemerintah. Kedua kelompok Gereja ini tidak bisa dipersatukan karena memiliki prinsip-prinsip dasar yang berbeda. Demikian juga dengan nasib dan tantangannya. Gereja patriotik terkesan lebih baik karena mau bekerja sama dengan pemerintah sedangkan Gereja underground lebih menderita karena prinsipnya tidak sejalan dengan pemerintah yang kebijakannya sering bertentangan dengan takhta suci. Mengingat situasinya yang tidak menguntungkan, misinya ini mengharuskan dia selalu waspada, juga berusaha menyembunyikan identitasnya agar misinya terus tetap berjalan. 

Pengalaman teman di atas mengingatkan saya akan pengalaman Yesus dalam bacaan hari ini. Dalam pelayanan-Nya mewartakan kabar gembira, Yesus selalu berhadapan dengan orang-orang yang tidak menyukai-Nya dan bahkan melawan-Nya. Orang-orang Farisi, kelompok yang tdak menyukai Yesus, dalam bacaan hari ini berusaha mengintimidasi Yesus akan keadaan itu. Mereka pura-pura menyarankan agar Yesus menghindari Herodes yang hendak membunuh-Nya. 

Menghindari Herodes berarti menghindari Yerusalem, kota di mana simbol-simbol ke-Allah-an dihina dan diinjak-injak. Namun demikian, Yesus sangat sadar akan risiko dari pelayanan- Nya. Maka, la tidak pernah mundur meski mendapat intimidasi dan ancaman dari mereka yang tidak menyukainya. 

Sebagai pengikut Kristus kita memiliki kebebasan untuk memilih: menghindari tantangan atau menghadapi tantangan. Namun demikian, Yesus Sang Guru telah memberi kita teladan agar berani menghadapi tantangan dengan segala risikonya. Tantangan membantu kita menemukan kekuatan dalam diri dan menguji iman kita akan pengalaman bersama Tuhan. 

"Jika seseorang mempertimbangkan berapa

banyak penderitaan Yesus, dia tidak akan

melakukan dosa sekecil apa pun"

Share this post