RENUNGAN HARIAN (SENIN, 19 SEPTEMBER 2022)

RENUNGAN HARIAN

SENIN, 19 SEPTEMBER 2022

PEKAN BIASA XXV (Hijau)

St. Yanuarius; St. Theodorus

BACAAN I: Ams. 3:27-34

MAZMUR: 15:2-3ab.3cd-4ab;

BACAAN INJIL: Lukas. 8:16-18

RENUNGAN HARIAN:

BERBAGI KASIH 

Beberapa waktu yang lalu, seorang pemuda sedang mengikuti kegiatan keagamaan di kota metropolitan. la mengalami kebingungan karena baru pertama kali menginjakkan kaki di kota tersebut. Raut wajahnya tampak muram dan sesekali menatap handphone yang ia bawa dengan cemas. Seketika itu, wajahnya berubah begitu bahagia, sesaat setelah ia mendapat penjelasan dari seorang anak kecil yang kebetulan mengerti tempat kegiatan yang dimaksud oleh pemuda tersebut. 

Dalam kehidupan ini, Allah menunjukkan kasih-Nya melalui bermacam-macam cara. Bahkan yang tampaknya sangat sederhana dan tidak kita sadari. Kita sering menuntut Allah untuk mengabulkan doa-doa kita. Bahkan tidak jarang kita marah dan kecewa dengan Tuhan. Seorang anak kecil dalam contoh pengalaman pemuda di atas merupakan sebagian kecil dari cara-cara Allah menolong kita. Kita pun dapat dipakai Allah untuk berbagi kasih kepada orang-orang di sekitar kita. 

Kita sebagai seorang beriman memiliki tanggung jawab untuk membagikan kebaikan Tuhan yang sudah kita terima setiap hari. "Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan." Injil hari ini mengajak kita untuk berbagi kasih kepada sesama. Kasih yang kita bagikan tidakselalu berupa materi sebagaimana dilakukan orang-orang pada umumnya. Mungkin kebaikan yang kita berikan tidak berarti apa-apa dan dipandang sebelah mata oleh sebagian orang. Yesus tetap mengingatkan kita untuk selalu menyalakan pelita iman setiap waktu. Kita dapat membagikan kasih melalui perhatian, tenaga, dan pemikiran untuk kemajuan iman orang-orang di sekitar kita. 

Marilah kita menumbuhkan semangat kasih yang menjadi ciri khas iman kita kepada Tuhan agar banyak orang mengenal-Nya melalui perbuatan-perbuatan baik kita dan melalui kesaksian hidup kita sehari-hari. Karena dari dasar pengalaman hidup itulah tumbuh keyakinan dan semangat untuk melayani Tuhan. Akan ada banyak orang semakin mengenal Tuhan dan pada akhirnya tertarik untuk bergabung menjadi murid Kristus. (Rm. Tri Prasetyo, O.Carm.l)

Share this post