RENUNGAN HARIAN (SABTU, 27 AGUSTUS 2022)

RENUNGAN HARIAN

SABTU, 27 AGUSTUS 2022

PEKAN BISA XXI

Pw. Sta. Monika (Putih)

BACAAN I: 1Kor. 1:26-31;

Mzm. 33:12-13.18-19.20-21;

BACAAN II: Lukas 7:11-17

RENUNGAN HARIAN:

KUTUKAN TALENTA 

Dunia usaha atau bisnis memang kejam. Siapa yang tidak produktif pasti akan terdepak. Siapa yang tidak produktif pasti akan kehilangan kesempatan promosi jabatan, kehilangan jabatan, bahkan mungkin saja kehilangan pekerjaan. Orang tidak produktif dianggap tidak mendukung perkembangan perusahaan bahkan bisa dianggap sebagai benalu perusahaan. Pertanyaannya adalah mengapa orang tidak produktif? 

Belajar pada bacaan hari ini, orang tidak produktif setidak-tidaknya didasari oleh dua alasan: berprasangka jahat dan takut. Prasangka jahat, entah kepada atasan, entah kepada sejawat, entah kepada bawahan sangat merusak kinerja seseorang. 

Prasangka jahat itu misalnya merasa diperalat. Orang yang merasa diperalat tidak akan dapat memberikan diri sepenuhnya, bahkan ia akan berusaha menghambat produktivitas. Sedangkan rasa takut yang tak beralasan atau bahkan berlebihan membuat seseorangtidak berani mengambil inisiatif, pun bekerja secara kreatif. Orang lebih puas dengan kemapanan dan kenyamanan. Bila ada orang lain yang berusaha mengambil inisiatif dan berusaha kreatif dianggap saingan yang mengancam eksistensinya. Maka orang lain itu akan berusaha dimusuhi, bahkan kalau bisa disingkirkan. Masih mengacu pada bacaan hari ini, orang tidak produktif akan kehilangan segala macam potensinya sebelum didepak atau disisihkan dari dunia kerjanya. la pun akan kehilangan banyak kesempatan untuk mengabdi dan melayani sesama, bah kan untuk mengembangkan diri. 

Tuhan menciptakan manusia dengan anugerah potensi dan kompetensi. Tuhan menghendaki agar potensi dan kompetensi ini diberdayakan demi pelayanan kepada sesama dan Tuhan. Hanya dengan pemberdayaan potensi dan kompetensi ini, manusia dapat berguna, menjadi berkah dalam hidupnya. ltulah talenta yang Tuhan berikan supaya kita kembangkan demi membangun hidup kita, sesama, dan dunia sebagai "rumah" bersama ini.

Share this post