RENUNGAN HARIAN (SENIN, 4 JULI 2022)

RENUNGAN HARIAN

SENIN, 4 JULI 2022

PEKAN BIASA XIV (HIJAU)

Sta. Elisabeth dr Portugal

BACAAN I: Hos. 2:13.14b-15.18-19

MAZMUR: 145:2-3.4-5.6-7.8-9;

BACAAN INJIL: Matius. 9:18-26

DOA PAGI:

Allah Bapa Maha Pelindung, Engkau selalu menaungi kami dengan terang cahaya-Mu. Semoga kami menyadari karya penyertaan-Mu agar dapat melakukan kehendak-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami Yesus Kristus, kini dan sepanjang masa. Amin

RENUNGAN:

Kita ini mudah sekali putus asa ketika mengalami kegagalan. Ketika usaha tidak berhasil, pengobatan tidak mendapat kesembuhan, dan pekerjaan tidak diapresiasi. Beberapa orang pernah mengatakan “Romo, saya masih belum move-on dan orang yang saya kasihi. Kok begitu cepat Tuhan panggil dia.” Begitulah salah satu ungkapan yang pernah saya dengar dari umat. Kita begitu sulit melepaskan kepergiaan orang yang kita cintai apalagi orang itu pasangan hidup, atau orang yang teramat dekat dengan kita. Kita tidak rela dia dipanggil Tuhan. Itu pengalaman kehilangan seseorang. Pengalaman gagal juga demikian, cepat buat kita putus asa. ‘Akhh Romo saya sudah coba beberapa kali gagal terus, malas saya lanjutinya lagi.” Pengalaman ini lebih sering dialami oleh orang muda. 

Kegagalan, kehilangan seseorang dan kekecewaan tidak bisa menguasai diri kita, jikalau kita punya iman yang kuat dan berserah diri pada Tuhan. Seorang kepala rumat ibadat tahu anaknya baru saja meninggal. Tetapi dia tetap meminta Yesus untuk datang dan meletakan tangan di atas anaknya tersebut. Kepala rumah ibadat ini pasrah dan berserah. Dia percaya bahwa Tuhan yang akan mengatur semuanya. Usahanya untuk sembuhkan anak gagal. Tetapi dia tidak putus asa begitu saja. dia berani berjuang dalam ketidakberadayaannya. Cerita Injil Matius 9:18-26 hari ini mengajak kita untuk jangan takut jatuh, karena yang tidak pernah memanjatlah yang tidak pernah jatuh. Yang takut gagal, karena yang tidak pernah gagal hanyalah orang-orang yang tidak pernah melangkah. Jangan takut salah, karena dengan kesalahan yang pertama, kita dapat menambah pengetahuan untuk mencari jalan yang benar pada langkah yang kedua. Semangat bagi kita semua yang pernah gagal. Mari kita bangkit kerena Yesus akan datang menyertai kita selamanya seperti Ia datang ke rumah ibadat untuk mengunjungi anaknya yang sudah meninggal

Share this post