RENUNGAN HARIAN (SENIN, 11 JULI 2022)
RENUNGAN HARIAN
SENIN, 11 JULI 2022
PEKAN BIASA XV
Pw. St. Benediktus Abbas (Putih)
BACAAN I: Yes. 1:11-17
MAZMUR: 50:8-9.16nc-17.21.23;
BACAAN INJIL: Matius. 10:34-11:1
DOA PAGI:
Allah Bapa Mahakuasa, Engkau telah menetapkan St Benediktus Abbas menjadi guru gemilang dalam pengabidan ilahi. Semoga kami mencintai Dikau di atas segalanya dan mengikuti jalan hukum-Mu dengan sepenuh hati. Amin
REUNGAN:
Bila para siswa atau mahasiswa mulai masuk sekolah/kuliah, tentu ada pengantar atau penjelasan dan pihak sekolahan atau perguruan tinggi. Entah kepala sekolah atau rektor atau dekan fakultas yang akan memberikan penjelasan tentang sekolahan dan tata tertibnya. Hal-hal yang lebih mendetil akan diberikan oleh guru kelas atau dekan fakultas. Dengan demikian para siswa dan mahasiswa baru itu merasa nyaman karena merasa disapa, diterima, dijelaskan, dan mendapat rambu-rambu dan “yang berwenang’: Yesus pun setelah memanggil (memilih) para murid (lih. Mat. 10:1-4) memberi pesan- pesan kepada mereka sebelum perutusan (11h. Mat. 10:5-15). Bahkan tantangan-tantangan yang akan dihadapi para murid juga dikatakan dengan jelas (lih. Mat. 10:16-42). Salah satu pesan-Nya adalah, “Barang siapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku” (Mat. 10:38).
Setiap dari pengikut Yesus selalu akan mengalami kesulian, tantangan, penganiayaan, ditolak, menerima tugas perutusan dan pewartaan. Jangan menyangka bahwa dengan menjadi mund Yesus, semuanya menjadi beres, baik dan indah, tanpa kesulitan. Kalau kita mengamati dengan jeli panggilan Maria dan para murid Yesus akan menemukannya.
Ambil saja pengalaman Bunda Maria. Saat mendapat kabar dan malaikat Gabriel saja, Maria terkejut, takut, dan gentar. Dalam hati bertanya-tanya, “Apa arti menjadi ibu Tuhan? Saat mau melahirkan pun, Yosef tidak mendapatkan penginapan. Setelah melahirkan harus mengungsi ke Mesir; lalu pulang kembali ke Nazaret. Yesus baru beranjak remaja, saat diajak ziarah ke Yerusalem hilang; orang tuanya harus kembali jalan kaki mencarinya. Ketika dewasa dan Yesus mengajar, dikatakan tidak waras dan akhirnya, Yesus didera dan disalib. Itu serentetan “SaIib” yang dialami oleh Bunda Maria sebagai Bunda Yesus Sang Juru Selamat, Mesias. Enak jalannya? Mulus tanpa rintangan dan kesulitan?
Bagaimana dengan perjalanan hidupku sebelum dan setelah menjadi anak Allah (= dibaptis)? Apakah berjalan mulus terus? Syukurlah bila demikian. Tetapi kalau jalan (panggilan) hidup kita mirip dengan pengalaman Keluarga Kudus (Yosef, Maria, dan Yesus), ya jangan kaget dan jangan takut, atau pun putus asa. Yesus jatuh sampai tiga kali sambil memikul salib, artinya jatuh dan tertindih salib yang Dia pikul. Dia memberi contoh kepada kita. Bila jatuh, mari bangun dan mencoba kembali; berdiri dan berjalan kembali, mencoba kembali. Ingat, Yesus berjanji, “Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (lih. Mat. 28:20). Masih kurang apa? Mari, meneruskan menjadi murid murid Yesus yang setia, tangguh, dan sabar menghadapi salib yang sedang kita pikul. Bila demikian, kita layak menjadi murid-murid Yesus. Tuhan memberkati!
0 Response to " RENUNGAN HARIAN (SENIN, 11 JULI 2022)"
Post a Comment