RENUNGAN HARIAN (SABTU, 9 JULI 2022)

RENUNGAN HARIAN

SABTU, 9 JULI 2022

PEKAN BISA XIV (HIJAU) 

St. Gregorius Garassi

BACAAN I: Yes. 6:1-8

MAZMUR: 93:1ab.1c-2.5;

BACAAN INJIL : Matius 10:24-33

DOA PAGI:

Allah Bapa Sumber Cinta Kasih, kami telah menerima cinta kasih-Mu kepad umat manusia dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu. Kami mohon, perkenankanlah kami mengikuti Dia dan mewujudkan cinta kasih-Nya dalam segala tindak tanduk kami. Amin

RENUNGAN:

Bicara terus terang dan berani sebagai pewarta Injil menjadi inti pengajaran Yesus bagi kita pada hari ini. Bagaimana upaya untuk terus terang dan berani? Penginjil Matius menyemangati kita untuk menjadi pewarta zaman ini dan tidak mencari popularitas diri namun menyerahkan diri pada kemuliaan Allah dan hadirnya Kerajaan Allah yang menyelamatkan.

Keberanian pewarta dan kepiawaian menggunakan sarana media akan membantu para pewarta untuk mewartakan Yesus Kristus dan Gereja-Nya dengan antusias. Diakui sekarang ini, bahkan sudah sejak Konsili Vatikan II melalui Debit tentang Upaya-upaya Komunikasi Sosial (Inter Mirifica, 4 Desember 1963), para bapa konsili mengakui dan mendukung penggunaan sarana media sosial untuk mewartakan hadirnya Kerajaan Allah.

Maraknya sosial media dan penggunaan sarana digital yang ada di genggaman tangan dapat menjangkau banyak orang dalam hitungan detik. Para pengisi konten mencari cara dan upaya agar pesan yang disampaikan mudah ditangkap, termasuk juga dengan ilustrasi dan kata kunci yang disertakan untuk membantu pemahaman. Bunda Gereja menyadari bahwa upaya-upaya itu, kalau digunakan dengan tepat dapat berjasa besar hai umat manusia sebab sangat membantu untuk menyegarkan hati dan mengembangkan budi, dan untuk menyiarkan serta memantapkan Kerajaan Allah. Gereja menyadari bahwa manusia dapat menyalahgunakan media itu melawan maksud Sang Pencipta Ilahi dan memutar balikannnya sehingga mengakibatkan kebinasaan. Bahkan hatinya yang penuh keibuan merasa cemas dan sedih, menyaksikan betapa besarlah kerugian yang sering sekali ditimbulkan bagi masyarakat karena penyalahgunaannya. Para bapa konsili telah menyemangati kita untuk menjadi pewarta-pewarta yang tidak mabuk untuk mewartakan diri sendiri, namun dengan pelbagai sarana perkembangan media sosial dan melimpahnya sinyal serta variasi konten, dapat mengantar banyak orang pada kebenaran Injil dan kehidupan yang Iebih bermartabat.

Share this post