RENUNGAN HARIAN (MINGGU, 31 JULI 2022)
RENUNGAN HARIAN
MINGGU, 31 JULI 2022
PEKAN BIASA XVII (HIJAU)
XVIII Biasa
Pkh. 1:2; 2:21-23;
Mzm. 90:3-4,5-6,12-13,14,17;
Kol. 3:1-5.9-11;
Luk. 12:13-21.
Dalam terang iman kristiani, hidup kita sejatinya adalah perjalanan kembali ke Allah Yang Mahakuasa, Sang Pencipta. Namun, pada kenyataannya, perjalanan ini tidaklah mudah dan mesti ditempuh melalui pertempuran rohani yang sengit melawan godaan-godaan dan semangat jahat, yang membuat kita melupakan dan menolak Allah.
Dalam bukunya yang berjudul “Praktikos, Evagrius Pontikus, seorang rahib dan teolog mistik kristiani, menguraikan adanya delapan godaan utama yang menyebabkan pikiran dan hati manusia mudah melantur, menjadi buta, dan membiarkan diri dikuasai oleh hawa nafsu dan nafsu jahat. Dua godaan pertama berkaitan dengan kelekatan pada tubuh, yaitu kerakusan dan nafsu birahi. Lalu empat godaan berikutnya berkaitan dengan harta milik, yaitu: ketamakan, kemurungan, kemarahan, dan kemalasan. Sedangkan dua godaan terakhir berkaitan dengan harga diri, yaitu: kesombongan dan rasa gengsi.
Pesan inti dari Sabda Tuhan dalam ketiga bacaan hari ini adalah supaya orientasi hidup kita tetap terarah pada Allah dan tidak melekat pada tubuh, harga milik dan harga diri. Karena itu, dalam bacaan kedua, Santo Paulus mengajarkan dua hal penting kepada Jemaat di Kolose dalam proses pertobatan dan pertumbuhan hidup beriman, yaitu ora et labora, “berdoa dan berkarya’ Di satu sisi, Jemaat Kolese diajak untuk bertekun dalam askesis (latihan) rohani, yaitu doa dan kontemplasi untuk mengatasi segala godaan. Mereka didorong untuk terus-menerus mencari dan memikirkan “perkara yang di atas” supaya ingatan akan Allah terjaga dan iman serta cinta akan Tuhan Yesus semakin tumbuh dan berbuah. Di sisi lain, kehidupan doa mesti dipadukan dengan praksis hidup nyata, yaitu melalui mati raga, kerja tekun, dan perbuatan-perbuatan kasih demi membangun kesejahteraan hidup bersama.
Melalui bacaan pertama dan Kitab Pengkhotbah dan bacaan Injil menurut Lukas, kita diingatkan bahwa bila budi dan hati kita dikuasai oleh kerakusan dan ketamakan, maka perlahan seluruh hidup kita pun akan berubah. Hidup yang semula bahagia, damai, dan kreatif pelan tapi pasti berulah menjadi penuh dengan kesedihan, kegelisahan, kelelahan, dan kemalasan. Karena itu, marilah kita belajar untuk menjaga kedamaian dan kebebasan hati dan budi kita dengan bertekun dalam doa, mati raga dan berbagi kasih di dalam keluarga, komunitas, Gereja dan masyarakat.
0 Response to "RENUNGAN HARIAN (MINGGU, 31 JULI 2022)"
Post a Comment