RENUNGAN HARIAN (SELASA, 7 JUNI 2022)
RENUNGAN HARIAN
SELASA, 7 JUNI 2022
BACAAN I: 1Raj. 17:7-16
MAZMUR:4:2-3.4-5.7-8;
BACAAN INJIL: Matius 5:13-16
DOA PAGI:
Allah Bapa Mahakuasa, Engkau telah menganugerahkan kepada kami, Yesus Kristus, jaminan keselamatan-Mu. Semoga oleh Dia kami Kaumateraikan menjadi milik kesayangan-Mu. Sebab, Dialah Tuhan, kini dan sepanjang masa. Amin
RENUNGAN:
Masa pandemi menguji kita sejauh mana sikap peduli sesama itu ada di dalam diri kita: manusia. Masyarakat dilarang berkumpul dan mudik ke kampung halaman demi pencegahan virus menyebar. Namun apa yang terjadi dalam masyarakat yang tidak mudik itu? Mereka justru memenuhi tempat-tempat rekreasi. Ke mana sikap peduli sesama kalau sudah begitu? Renungan ini hendak mengajak kita untuk melihat realitas manusia zaman pandemi ini yang egois, panikan, tetapi ada juga yang berbudi luhur.
Suatu kali saya diminta untuk pergi memberikan Sakramen Pengurapan Orang Sakit di wilayah Jakarta. Kebetulan saya pergi sendiri ke rumah sakit tersebut. Ketika selesai memberikan sakramen, saya turun melalui lift yang disediakan. Dalam lift ada lima orang. Setelah saya masuk ke dalam lift tak satu pun manusia di dalamnya berinisiatif untuk menekan tombol menutup pintu lift tersebut (tentu mereka yang berdiri paling belakang tak dapat meIakukan itu). Mereka yang tepat berdiri di depan tombol itu sama sekali diam tak bergerak. Maka saya mengambil inisiatif untuk menekan tombol tersebut. Selama lift turun ke bawah, saya berpikir mungkin orang menjadi takut mengotori tangan di masa virus korona menyerang. Sejujurnya saya juga keder. Lift tiba di lantai dasar. Pintu terbuka dan semua orang buru-buru hendak keluar terlebih dahulu, bahkan mereka yang berdiri paling belakang. Saya lagi yang harus menekan tombol pintu terbuka agar pintu lift tak segera menutup. Hanya satu perempuan yang mengatakan terima kasih sambil berjalan melewati saya yang masih menekan tombol.
Belajar dan pengalaman dalam lift tersebut kita pun sering tidak peduli dengan sesama. Sesama membutuhkan bantuan, kita cuek saja seperti tidak kenal. Hidup yang kita jalani terlalu egois. Tuhan melalui cerita janda di Sarfat dalam bacaan pertama mau menegur kita untuk peduli sesama. Janda yang miskin dan butuh bantuan peduli dengan Nabi Elia meski dia sangat berkekurangan. Terkadang dalam hidup orang yang miskin dan kecil justru bisa begitu peduli daripada mereka yang memiliki harta kekayaan berlimpah. Mari di masa sulit dalam hidup kita, kita bisa semakin mengasihi, semakin terlibat dan semakin jadi berkat bagi sesama. Itulah perjuangan orang beriman di dunia. Semoga kita mampu semakin peduli seperti janda di Sarfai.
0 Response to "RENUNGAN HARIAN (SELASA, 7 JUNI 2022)"
Post a Comment