RENUNGAN HARIAN (SELASA, 28 JUNI 2022)
RENUNGAN HARIAN
SELASA, 28 JUNI 2022
PEKAN BIASA XIII
PW St. Ireneus dr Lyon (Merah)
BACAAN I: Am. 3:1-8; 4:11-12
MAZMUR: 5:5-6.7.8;
BACAAN INJIL: Matius 8:23-27
DOA PAGI:
Allah Bapa Sumber Kedamaian Sejati, Engkau telah menganugerahkan kepada St. Ireneus, uskup, rahmat untuk meneguhkan Gereja-Mu dalam kebenaran dan damai. Semoga berkat doanya kami yang telah diperbaharui dalam iman dan kasih, selalu penuh perhatian untuk memajukan kesatuan dan kerukunan. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
RENUNGAN:
Pada hari ini Gereja merayakan Peringatan Wajib Santo Ireneus, seorang uskup dan martir pada abad ke-2. Dalam kesempatan liburan musim panas tahun 2019, kami pernah ziarah ke Lyons, tempat kemartiran Santo Ireneus. Di dalam gereja Lyons tersebut terdapat banyak tulang para martir yang disimpan di ruang bawah tanah gereja tersebut.
Santo Ireneus dan Lyons adalah seorang Yunani yang dilahirkan sekitar tahun 130. Ia mendapat pendidikan di Smirna dari Uskup Polikarpus, yaitu murid Santo Yohanes Rasul. Suatu ketika Ireneus mengatakan kepada seorang teman, “Aku mendengarkan pengajaran Santo Polikarpus dengan amat seksama. Aku menuliskan setiap tindakan maupun perkataannya, bukan di atas kertas melainkan dalam hatiku, serta oleh rahmat Allah selalu kurenungkan dengan seksama’
Setelah ditahbiskan menjadi imam, Ireneus diutus ke Lyons, Prancis. Pada waktu itu Prancis termasuk Gereja yang masih muda. Di kota Lyons inilah Uskup Santo Pothinius wafat sebagai martir bersama dengan banyak kudus lainnya tahun 177. Pada waktu itu, Ireneus sedang pergi ke Roma karena diminta oleh rekan-rekan imam untuk menyampaikan pesan penting kepada Sri Paus di Roma.
Pada waktu ia menjadi Uskup Lyons, masa penganiayaan telah berakhir tetapi muncul suatu bahaya lain, yaitu bidaah Gnostisisme. Ajaran sesat ini memikat sebagian orang dengan janji-janji untuk mengajarkan misteri-misteri rahasia. Ireneus mempelajari dengan saksama segala hal mengenai ajaran sesat ini dan kemudian dalam lima jilid buku ia mendasarkan tulisannya pada Tradisi para Rasul dan membuktikan betapa keliru ajaran tersebut.
Ireneus menulis dengan santun, sebab ia ingin memenangkan sebanyak mungkin orang bagi Yesus. Walau begitu, terkadang kata-katanya keras, seperti kala ia mengatakan, “Begitu orang terpikat oleh Gnostik, ia menjadi besar kepala oleh kesombongan dan merasa diri penting. la memiliki kebanggaan seekor ayam jantan yang berkoar-koar.” Buku-buku Ireneus ini dibaca banyak orang. Segera saja ajaran sesat itu pun mulai musnah. Ireneus wafat sebagai martir sekitar tahun 202.
Sabda Tuhan hari ini mengingatkan kita bahwa Gereja ini bagai bahtera atau kapal yang mengarungi zaman. Dalam pelayarannya, Gereja tak jarang menghadapi gelombang dan badai. Dalam situasi demikian, kita percaya bahwa Tuhan Yesus tetap berada di tengah-tengah kita. Dia hadir dan datang memberikan pertolongan tepat pada waktunya. Demikian pula dalam hidup pribadi kita. Dia tidak membiarkan kita terombang-ambing oleh badai kehidupan dan permasalahan yang menerpa kita.
Saat menghadapi situasi dan persoalan yang sulit, kadangkala kita berteriak, “Tuhan, tolonglah. Bantulah aku”. Semangat hidup Santo Ireneus menginspirasi kita untuk tidak mudah menyerah. Kita disadarkan bahwa Tuhan selalu hadir menguatkan kita. Dia akan memberikan kita kekuatan untuk menghadapi masalah itu.
Pertanyaan refleksinya, badai persoalan apa yang sedang Anda hadapi akhir-akhir ini? Apa yang Anda lakukan dalam menghadapi badai persoalan itu?
0 Response to "RENUNGAN HARIAN (SELASA, 28 JUNI 2022)"
Post a Comment