RENUNGAN HARIAN (SABTU, 4 JUNI 2022)

RENUNGAN HARIAN

SABTU, 4 JUNI 2022

OKTAF PASKAH VII (PUTIH)

Hari Sabtu Imam

BACAAN I: Kis. 28:16-20.30-31

MAZMUR: 11:4.5.7;

BACAAN INJIL : Yohanes 21:20-25

DOA PAGI:

Allah Bapa Yang Kekal dan Kuasa, kami Kauperkenankan merayakan kebangkitan Putra-Mu, sambil menantikan Roh Kudus-Mu. Semoga berkat bantuan-Mu kami dapat mewujudkan rahmat Paskah dalam hidup kami sehari-hari. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, kini dan sepanjang masa. Amin

RENUNGAN:

Kita sering kali mengalami tekanan bahkan sampai stres karena sibuk mengurusi urusan orang lain. Kita selalu ingin tahu tentang seseorang dengan mencoba menggali informasi dari berbagai sumber. Kadang urusan kita sendiri kita lupakan karena sikap terlalu kepo dengan orang lain di sekitar. Kita sering kepo untuk melihat status orang lain, sehingga waktu habis buat melihat status di media sosial. Hal dernikian banyak terjadi dalam kehidupan harian. Ketika duduk bersama ada saja hal yang menarik dibicarakan dalam kaitan dengan orang lain.

Cerita tersebut tidak akan ada habisnya. Kebiasaan ini berdampak buruk dalam hidup bersama. Kita mungkin sering diingatkan jangan terlalu kepo. Namun tetap saja kita ingin tahu cerita tersehut. Yesus hari ini menegur keras Petrus karena terlalu kepo dengan urusan Yesus mengenai murid yang dikasihi-Nya. “Tuhan apakah yang akan terjadi dengan dia ini” Jawab Yesus: “Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, ini bukan urusanmu .......“ Pernyataan Yesus yang tegas ini mengingatkan kita untuk kembali melihat tujuan hidup yakni mengikuti Yesus.

Ikut Yesus itulah orientasi serta tujuan utama hidup kita. Arahkan pandanganmu kepada Tuhan. Maka hidup kita akan semakin menjadi berkat dalam keseharian. Namun apa yang sebaliknya terjadi, banyak dan kita justru bahagia karena merepotkan diri dengan mengurus urusan orang lain. Kita kerap diliputi rasa iri hati yang begitu kuat. Sedikit saja orang lain bahagia atau maju, kita mulai gelisah. Kita menggali informasi sejelas-jelasnya tentang kesuksesan dan kebahagiaan orang tersebut. Ini yang buat kita justru makin tidak bisa menikmati hidup. Penyakit gampang datang, pikiran tidak tenang, dan akhirnya berdampak pada kehidupan harian yang tidak bersemangat. Ketika kita mengalami itu, kita tidak bisa menjadi berkat bagi sesama. Kita justru menjadi batu sandungan bagi sesama. Hidup susah dan lama kelamaan akan depresi sendiri. Oleh karena itu, Yesus menegur kita secara langsung lewat cerita rasul Petrus. Ingatlah itu bukan urusanmu! Urusan kita yang utama adalah ikut Tuhan dalam keseharian. 

Share this post