RENUNGAN HARIAN (SABTU, 2 JULI 2022)
RENUNGAN HARIAN
SABTU, 2 JULI 2022
PEKAN BISA XIII (HIJAU)
St. Bernardino Realino dkk.
BACAAN I: Am. 9:11-15
MAZMUR: 85:9.11-12.13-14;
BACAAN INJIL : Matius 9:14-17
DOA PAGI:
Allah Bapa Sumber Kehidupan, Engkau senantiasa menopang hidup kami dan memanggil kami menuju kesucian. Satukanlah kami dalam misteri suci penyelenggaraan-Mu dan bantulah kami untuk bertekun di dalamnya. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin
RENUNGAN:
Kehadiran Yesus membawa kabar baik yang sungguh baru. Memahami kehadiran Yesus dan pesan yang dibawa-Nya dengan cara pandang lama tidak akan bisa mengerti dengan tepat. Orang-orang Farisi melihat murid-murid Yesus tidak berpuasa. Berbeda dengan mereka yang harus berpuasa sebagai bagian dan latihan sebagai murid sekaligus latihan menjalani hukum Taurat secara ketat. Para murid Yesus yang tidak berpuasa dilihat oleh orang Farisi sebagai batu sandungan. Ketaatan hukum mestinya menjadi pegangan utama dalam pembelajaran menjadi pribadi Yahudi yang saleh. Murid-murid Yesus tidak melakukan itu. Berarti Gurunya juga bukan Guru yang bisa dipercaya. Kurang lebih begitulah latar belakang pemikiran orang Farisi ketika mempertanyakan mengapa para murid Yesus tidak berpuasa seperti murid-murid orang Farisi.
Awal pertanyaan mengenai mengapa para murid Yesus tidak berpuasa, digunakan oleh Yesus untuk mengajarkan tentang dimulainya era baru. Kedatangan Mesias membawa pembaruan, keselamatan dan perwahyuan yang menyempurnakan perwahyuan yang telah ada. Untuk memahaminya diperlukan cara pandang baru, lahir kembali menjadi manusia baru.
Dalam hal berpuasa, Yesus mengajak orang Farisi untuk memahami makna dan tujuannya. Berpuasa itu untuk menunjukkan penyesalan, rasa sedih atas dosa yang mereka lakukan. Dengan berpuasa, harapannya, dosa mereka akan diampuni. Puasa dalam arti ini tidak cocok dengan para murid Yesus. Mereka sedang bersama dengan Mesias, Sang Mempelai. Tidak seharusnya para murid bersedih pada saat bersama dengan Yesus. Bersama Yesus seharusnya merasa damai, penuh syukur dan suka cita, bukan malah berduka. Nanti ketika Sang Mempelai diambil dan mereka, baruslah mereka berduka. Pada waktu itu para murid sudah semestinya berduka.
Di sini Yesus juga mengingatkan secara tidak langsung kepada para murid bahwa Diri-Nya tidak akan selalu bersama-sama dengan mereka. Ada saatnya ketika Yesus harus pergi meninggalkan mereka. Pada saat itu mereka memang akan berduka. Namun kepergian Yesus sangat penting supaya Rob Kudus, Sang Penghibur datang untuk membimbing, menghibur, menemani dan menerangi jalan para murid. Sedikit demi sedikit Yesus memberi kesadaran kepada para murid untuk menyiapkan diri seandainya saatnya tiba bahwa Dia harus pergi meninggalkan para murid.
Kita perlu berpuasa ketika kita berdosa. Supaya dosa kita diampuni. Namun kita juga perlu berpuasa jika kita sadar bahwa kita telah menjauh dan Tuhan Yesus. Harapannya dengan berpuasa itu kita bisa disatukan kembali dengan Yesus, Sang Mesias, Penyelamat kita. Puasa yang dimaksud oleh Yesus harus dilihat dengan cara pandang baru. Yaitu demi menjadi lebih dekat secara pribadi dengan Yesus sendiri. Relasi kasih yang erat dengan Tuhan Yesus mestinya menjadi motivasi apabila kita hendak menjalankan puasa.
0 Response to "RENUNGAN HARIAN (SABTU, 2 JULI 2022)"
Post a Comment