RENUNGAN HARIAN (SABTU, 18 JUNI 2022)

RENUNGAN HARIAN

SABTU, 18 JUNI 2022

PEKAN BISA XI (HIJAU) 

St. Leontinus; St. Hipatius

BACAAN I: 2Taw. 24:17-25

MAZMUR: 89:4-5.29-30.31-32.33-34;

BACAAN INJIL : Matius 6:24-34

DOA PAGI:

Allah Bapa Yang Mahakasih, kami bersyukur karena Engkau senantiasa menguatkan kami, hamba-Mu yang lemah ini. Semoga kami semakin mengimani Engkau dan menaruh harapan kami hanya kepada-Mu karena Engkaulah yang senantiasa menjamin hidup kami. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.Amin

RENUNGAN:

Siapa yang tidak tahu justin Bieber, penyanyi yang populer ini. Pada tahun 2011 dia pernah mengucapkan kata-kata ini: “Aku ingin menegaskan bahwa segala sesuatu ini mungkin jika kamu mengarahkan pikiramu kepada hal itu ... Segala berkat yang ada padaku itu berasal dari Tuhan ... Kamu harus ingat untuk menempatkan Tuhan pada tempat pertama dan juga keluarga harus diutamakan.” Sungguh kata-kata yang luar biasa. Sampai saat ini Bieber masih menyebut diri sebagai seorang yang beriman, mengakul Yesus sebagai juru Selamat. Akan tetapi, menurut gosip selebritis, dia pernah menyarankan penggemarnya untuk menjauhi agama. Kalau gosip itu benar, maka bisa jadi Bieber tidak membenci Tuhan, masih mengimani-Nya tetapi kesuksesannya yang luar biasa itu membuatnya lupa diri.

Yesus mengatakan kepada para murid-Nya: “Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon” (Mat. 6:24). Dalam ungkapan ini Yesus jelas menunjukan dua kubu yang saling berhadapan: pihak Allah dan pihak Mamon. Pilihannya pun menjadi jelas: memilih Allah, atau memilih Manion. Orang tidak bisa berpijak di dua sisi sebab itu akan menyulitkannya untuk melangkah.

Kita bisa bertanya siapa yang sebenarnya menjadi tuan atas hidup kita. Harus diakui bahwa situasi kita kerap cukup kompleks. Kita memang tidak menghina dan menolak Tuhan. Kita masih mengakui Tuhan dalam hidup kita. Tapi, fokus kita bisa pada pekerjaan, karir, uang, suami/ istri yang menarik, sekolah yang tinggi. Kita menjadikan hal-hal itu sebagai pusat hati dan pikiran kita, yang menguras seluruh perhatian kita. Akibatnya, Tuhan mulai terlupakan. Dicari saat-saat perlu saja. Kita tidak memiliki waktu untuk Tuhan dan dengan mudah kita bisa melupakan-Nya. Firman Tuhan hari ini mengundang kita untuk menempatkan Tuhan di atas segala-galanya. Tetapi, yang jauh lebih penting adalah menempatkan Tuhan di atas diri kita. Jika kita bisa melakukan itu, maka tidak akan sulit untuk menempatkan Tuhan di atas segala-galanya.

Share this post