RENUNGAN HARIAN (RABU, 8 JUNI 2022)

RENUNGAN HARIAN

RABU, 8 JUNI 2022

PEKAN BIASA X (HIJAU)

St. William

BACAAN I: 1Raja. 18:20-39

MAZMUR: 16:1-2a.4.5.8.11;

BACAAN INJIL: Injil Matius 5:17-19

DOA PAGI:

Allah Bapa Mahakuasa, karya-Mu tetap terlaksana hingga saat ini. Buatlah kami semakin mengerti dan memahami bahwa kami tak dapat bertindak atas kesanggupan kami sendiri, melainkan semuanya terjadi karena karya-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Krsitus, kini dan sepanjang masa. Amin

RENUNGAN:

Kita manusia gampang sekali jatuh dan masuk dalam ruang kompetisi atau persaingan maka dalilnya “saya atau anda”, dan bukan “kita”. Semangat yang bernuansa sangat egoistis ini bahkan tanpa sadar sudah merasuki secara masifpelbagai bidang kehidupan termasuk keluarga dan unit komunitas yang seharusnya menumbuh-kembangkan semangat “berat sama-sama dipikul, ringan sama-sama dijinjing”. Seringkali terasa semangat “corporate culture” begitu sulit dipelihara sehingga menjadi barang yang langka dalam praktek kehidupan konkret. Demikianlah gambaran karakter dan mentalitas orang-orang Farisi dan ahli Taurat dalam kisah Injil hari ini. Yesus dan semua ajaran-Nya dirasakan mereka sebagai ancaman karena dipandang akan meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi.

Yesus bersabda, ‘Aku datang bukan untuk meniadakan, melainkan untuk menggenapinya”. Lalu sambung Yesus, “... siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, la akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga”.

Pesan sabda ini kiranya jelas, kedatangan dan kehadiran Yesus dimaksudkan Allah untuk melaksanakan dan menggenapi isi hukum Taurat atau kitab para nabi demi keselamatan manusia. Warta keselamatan manusia yang diberikan Allah melalui hukum Taurat atau kitab para nabi menjadi penuh, lengkap dan sempurna di dalam hidup dan karya Yesus. Mengamini Yesus sebagai Tuhan dan menghidupi semangat-Nya dan hari ke hari menjadikan kita sangat beruntung; dan karenanya dari pihak kita tiada sikap iman lain yang pantas selain bersyukur.

Share this post