RENUNGAN HARIAN (RABU, 22 JUNI 2022)

RENUNGAN HARIAN

RABU, 22 JUNI 2022

PEKAN BIASA XII (HIJAU)

St. Paulinus dr Nola

BACAAN I: 2Raj. 22:8-13; 23:1-3 

MAZMUR: 119:33.34.35.37.40;

BACAAN INJIL: Injil Matius 7:15-20

DOA PAGI:

Allah Bapa Sumber Keteguhan kami, Engkaulah Penopang hidup di kala kami bimbang. Semoga kami selalu teguh dalam iman, dan percaya bahwa Engkau setia memnuhi janji-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

RENUNGAN:

Dalam perjalanan hidup, kadang ada pengalaman atau peristiwa yang mengubah diri kita. Ada seorang anak yang sejak kecil hidup berkecukupan dan barang-barang yang diinginkannya selalu didapatkan. Apabila tidak mendapatkan apa yang dibutuhkan, ia merasa kecewa, sedih dan marah. Suatu saat, anak tersebut mengikuti kegiatan sekolahnya yaitu live in di salah satu panti asuhan selama empat hari. Ketika live in, ia berhadapan dengan situasi yang mengubah dirinya. Ia mulai sadar bahwa ada begitu banyak anak-anak yang hidup dalam keterbatasan. Sebagian dan anak-anak di panti asuhan tersebut bahkan belum pernah bertemu dengan orang tuanya. Hidup bersama dengan anak-anak lainnya di panti asuhan, menyadarkannya untuk mulai belajar bersyukur atas apa yang sudah diterima dan berbagi apa yang dimiliki. Setelah live in selesai, anak tadi bersama orang tuanya rutin mengunjungi panti asuhan. Pengalaman live in di panti asuhan menjadi titik awal baginya untuk memulai hidup yang baru. Ayah ibunya juga kemudian rutin membantu panti asuhan tersebut. 

Apa yang terjadi pada si anak yang diceritakan dalam kisah di atas dapat membantu kita untuk menggambarkan suasana yang ada dalam bacaan pertama hari ini. Raja Yosia dan seluruh rakyatnya bertobat, mengadakan perjanjian secara baru dengan Allah dan membarui hidup mereka karena peristiwa Imam Besar Hilkia yang menemukan kitab Taurat di rumah Tuhan. Isi dan kitab ini menyadarkan raja, penduduk Yehuda dan Yerusalem akan kesalahan dan ketidaksetiaan mereka selama ini di hadapan Tuhan.

Diketemukannya Kitab Taurat menjadi peristiwa penting yang mengubah mereka. Kini, mereka hidup dengan menuruti perintah, peraturan dan ketetapan Tuhan. Bacaan pertama hari ini mengajak untuk menemukan “Kitab Taurat” dalam peristiwa peristiwa keseharian yang dapat mengubah hidup kita. Bagi raja Yosia, penduduk Yehuda dan Yerusalem, kitab itu berupa tulisan yang dapat dibaca. Bagi si anak yang diceritakan di atas, kitab itu berupa pengalaman live in di panti asuhan. Pertanyaannya adalah “kitab” seperti apa yang diberikan oleh Tuhan untuk mengubah hidupku? Adakah pengalaman yang menyadarkan tujuan dan arah hidupku? Peristiwa apa yang memberi makna dan arti dan pergulatan atau persoalan dalam hidupku? Apa yang Tuhan kehendaki dengan hidupku berdasarkan pengalaman dan peristiwa tersebut?

Share this post