RENUNGAN HARIAN (MINGGU, 26 JUNI 2022)

RENUNGAN HARIAN

MINGGU, 26 JUNI 2022

PEKAN BIASA XIII (HIJAU)

BACAAN I: 1Raj. 19:16b.19-21

MAZMUR : 16:1-2a.5.7-8.9-10.11;

BACAAN II: Gal. 5:1.13-18

BACAAN INJIL: Lukas 9:51-62

DOA PAGI:

Allah Bapa yang penuh kasih, Engkau menghendaki agar kami mengikuti Putra-Mu dengan sepenuh hati. Kami mohon, bebaskanlah kami dari segala hambatan agar kami dapat menjadi pengikut-pengikut-Nya yang setia dan siap sedia melaksanakan kehendak-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.

RENUNGAN:

Pak Br sekeluarga dulunya bukan orang Katolik. Pilihan mereka untuk beriman Katolik tidak semudah membalikkan telapak tangan, apalagi mertua Pak Br adalah tokoh agama. Setelah melalui proses yang panjang, jatuh bangun, Pak Br dan keluarga dapat menjadi anggota Gereja Katolik. Setelah beragama Katolik, bukan berarti sudah tidak ada tantangan dalam menghayati iman Katolik, justru tantangan akan imannya sepertinya baru dimulai. Tantangan itu muncul ketika mereka menyadari akan kenyataan bahwa beberapa orang yang satu keyakinan dengan mereka, membenci bahkan menjauhinya. Di dalam Gereja pun ia melihat masih ada orang Katolik yang hidupnya tidak sesuai dengan iman Katolik. Meskipun demikian, semua tantangan akan imannya itu tidak menggoyahkan keyakinan yang baru dipeluknya. Ia tetap komitmen untuk menghayati imannya dengan sungguh-sungguh.

Seperti halnya keluarga Pak Br, menjadi orang Katolik memang tidak dijanjikan kenyamanan. Menjadi orang Katolik berarti siap untuk menyangkal diri dan memikul salib serta terus-menerus mengikuti Yesus. Untuk itu dibutuhkan komitmen yang kokoh, yang memampukan kita untuk tidal takut menghadapi kesulitan, tidak takut berhadapan dengan penolakan dan juga ketidaknyamanan hidup. Komitmen berarti siap menyerahkan diri secara total dalam mengikuti Yesus. Seperti halnya Nabi Elisa, komitmen berarti tidak terlalu digelisahkan dengan hal-hal yang tidak pokok di dalam hidupnya karena apa yang pokok adalah menjalankan kehendak dan perintah Allah. Komitmen berarti siap diutus memberitakan kerajaan Allah sesuai dengan panggilan hidup masing-masing. Mengikuti Yesus menuntut sebuah totalitas, sebuah perjuangan terus-menerus. Itulah tuntutan panggilan kita sebagai murid-murid Kristus.

Share this post