RENUNGAN HARIAN (MINGGU, 15 MEI 2022)

RENUNGAN HARIAN

MINGGU, 15 MEI 2022 

PEKAN PASKAH V (PUTIH)

BACAAN I: Kis. 14:21b-27

MAZMUR : 145:8-9.10-11.12-13ab

BACAAN II: Why. 21:1-5a

BACAAN INJIL: Yohanes 13:31-33a.34-35

DOA PAGI:

Allah yang Maha Pengasih, dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau selalu tinggal di tengah-tengah kami. Semoga, kehadiran-Nya yang membawa cinta kasih menjadikan kami juga semakin berkembang dalam cinta kasih, baik kepada-Mu maupun kepada sesama kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.

RENUNGAN:

Salah satu paroki merencanakan pembangunan sebuah rumah mulia. Istilah ini tidak akrab di telinga umat pada umumnya. Istilah yang lebih akrab di telinga adalah rumah duka. Untuk itu, penggagas rumah mulia ini perlu mengungkapkan maksud atau intensinya. Ia mengatakan bahwa sebutan rumah duka cenderung memengaruhi mereka yang berada di dalamnya. sebutan rumah duka menjadikan mereka yang berada di dalamnya masuk ke dalam suasana duka. 

Sebenarnya, hal itu wajar saja. Rumah duka memang merupakan tempat disemayamkannya jenazah untuk didoakan dengan sederet upacaranya. Oleh karena itu, masuk akal jika suasana yang ada di dalamnya adalah suasana duka. Akan tetapi, menurut sang penggagas, rumah mulia bermaksud melangkah lebih jauh, yaitu tidak tinggal dalani kedukaan, tetapi masuk ke dalam kemuliaan kebangkitan. Ada keinginan untuk tidak terus-menerus berduka. Ada keinginan untuk segera mengalami kemuliaan kebangkitan sebagaimana yang dialami Kristus. Konkretnya, bangunan yang disebut rumah mulia itu juga dapat digunakan untuk menggelar ibadat-ibadat atau perayaan ekaristi peringatan arwah. Dengan kata lain, di situ juga diselenggarakan acara-acara yang bernuansa penuh harapan bahwa yang telah wafat akan mulia dalam kehidupan kekal.

Perintah baru yang kita dapatkan dari Injil hari ini juga mengajak kita untuk merenungkan kehendak Allah memuliakan Yesus, sekaligus memuliakan kita yang adalah pengikut-Nya. Kita akan ikut mulia bersama Kristus selama kita terus hidup bersama dengan-Nya. Konkretnya, kita terus menggantungkan harapan kita kepada-Nya sebagai satu-satunya jalan untuk menuju kehidupan kekal dan mulia bersama Allah Bapa di surga.

Share this post