RENUNGAN HARIAN (SENIN, 2 MEI 2022)

RENUNGAN HARIAN

SENIN, 2 MEI 2022

OKTAF PASKAH III (PUTIH)

PW. St. Atanasius Agung

BACAAN I: Kis. 6:8-25

MAZMUR: 119:23-24.26-27.29-30;

BACAAN INJIL: Yohanes. 6:22-29

Doa Pagi:

Allah Bapa Maha Pengasih, Engkau telah memilih Santo Athanasius, uskup-Mu, menjadi pembela ulung keAllahan Putra-Mu. Limpahkanlah rahmat-Mu agar berkat ajaran dan perlindungan-Nya, kami semakin mendalami iman kami dan semakin berkembang dalam cinta kasih kepada-Mu. Amin

<<< RENUNGAN >>>

Banyak orang mencari Yesus. Banyak orang juga mencari Yesus dengan motivasi yang keliru. Yesus berusaha menyadarkan mereka. Jangan mencari Yesus karena motivasi-motivasi duniawi, supaya mendapatkan roti, supaya mendapatkan rejeki, atau nama baik, atau status, melainkan untuk percaya kepada-Nya. Tujuan utama kita mencari Yesus yang tepat adalah memercayai Yesus sebagai Mesias yang diutus Bapa untuk menyelamatkan kita.

Kabar gembira yang dibawa Yesus lebih besar dan apa saja yang bisa ditawarkan dunia: roti, rejeki, status atau kesejahteraan duniawi. Kabar gembira yang dijanjikan Tuhan Yesus adalah kehidupan dalam kepenuhannya. Kehidupan yang tidak mengenal kematian. Kehidupan dalam Kerajaan Allah yang penuh kedamaian dan suka cita sejati. Syarat utama untuk bisa mendapat kepenuhan hidup di dalam Kristus itu adalah percaya kepada-Nya dan memercayakan seluruh hidup dan masa depan kita kepada Kristus. 

Namun untuk memercayakan din kita kepada Kristus, kita diminta untuk menyangkal diri, memikul salib kita setiap hari dan mengikuti Kristus. Kehidupan penuh damai sejahtera itu mengandaikan kehidupan yang tidak berpusat pada kepentingan sendiri melainkan berpusat pada Kristus dan Kerajaan Allah serta kebenarannya. Kehidupan yang berpusat pada Kristus, Iebih terarah kepada perkara-perkara yang di atas, seperti suka cita, damai sejabtera, harapan dan kasih. Kita diminta memikirkan apa yang benar, apa yang baik, apa yang pantas, apa yang mendatangkan suka cita sejati. Untuk itu kita diminta hidup berdasarkan kasih yang penuh kepada Allah dan kepada sesama kita. Teladan St. Athanasius bisa menguatkan kita untuk menempuh cara hidup yang berpusat kepada Kristus, dan tidak berpusat pada kepentingan kita sendiri. St. Athanasius doakanlah kami.

Share this post