RENUNGAN HARIAN (RABU, 4 MEI 2022)

RENUNGAN HARIAN

RABU, 4 MEI 2022

OKTAF PASKAH III (PUTIH)

St. Rachel; St. Gemma Galgani

BACAAN I: Kis. 8:1b-8

MAZMUR: 66:1-3a.405.6-7a;

BACAAN INJIL: Injil Yohanes 6:35-40

DOA PAGI:

Allah Bapa Mahamulia, Engkau hadir dan mencurahkan rahmat iman kepada kami. Semoga kami yang telah mengimani Putra Tunggal-Mu memperoleh jaminan untuk ikut serta dalam kebangkitan-Nya. Sebab Dialah Tuhan dan Pengantara kami. Amin

<<< RENUNGAN >>>

Makan adalah kebutuhan yang harus dipenuh dalam kehidupan seorang manusia. Ketika merasa lapar kita berjuang untuk mencari sesuatu yang bisa untuk dimakan. Orang tidak bisa berbuat apa-apa ketika dirinya dalam keadaan lapar. Konsentrasi hilang, badan terasa lemas, dan bangun pun sulit. Demikianlah pengalaman ketika kita merasakan lapai yang luar biasa. Keinginan untuk makan selalu muncul bahkan ada yang mengatakan ketika mata terbuka mulut pun tidak bisa diam untuk siap menikmati makanan. Hidup tanpa makan membuat kita tidak bisa melakukan pekerjaan harian. Ada yang mengatakan demikian “Jangan lupa sarapan ya, biar kuat menghadapi kenyataan.” Ungkapan ini mengingatkan kita akan apa yang Yesus katakan dalam Injil “Akulah roti hidup. Barang siapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barang siapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.”

Ungkapan Injil ini menyadarkan kita bahwa bersama Yesus kita akan dikuatkan. Yesus adalah makanan yang bisa memberikan semangat dan kekuatan dalam menghadapi kenyataan hidup. Hidup bersama Yesus akan membuat kita bisa melalui hari dengan sukacita dan tangguh dalam menghadapi godaan. Yesus menggambarkan diri sebagai roti sumber kekuatan. Sudahkah kita mengandalkan Yesus dalam hidup? 

Ketika menjadi imam di awal-awal tabbisan. Kehidupan rohani saya kacau. Hidup doa tidak teratur. Sehingga jarang sekali meluangkan waktu untuk Tuhan Yesus. Akhirnya saya mengalami “kelemasan” rohani. Hidup berjalan begitu saja, melayani tanpa semangat hanya karena rutinitas. Saya sama seperti orang yang tidak makan, badan lemas dan tidak bisa konsentrasi. Saya menyadari hal itu, dan berusaha kembali untuk menimba kekuatan dari Tuhan Yesus yang adalah Roti Hidup. Saya menata ulang kehidupan rohani. Beberapa bulan kemudian saya bisa merasakan hahwa hanya pada Tuhanlah aku bisa beroleh kekuatan. Demikian yang dialami oleh rasul Filipus dan teman-temannya dalam bacaan pertama Kis 8:1b-8. Mereka bisa menyembuhkan karena Yesus yang mereka andalkan. Yesus yang turun tangan, maka semuanya pasti bersukacita dan terberkati. Bersama Yesus kita bisa melalui beratnya tantangan seperti yang dialami rasul Filipus dan para murid lainnya

Share this post