RENUNGAN HARIAN (KAMIS, 7 APRIL 2022)
RENUNGAN HARIAN
KAMIS, 7 APRIL 2022
PEKAN PRAPASKAH V (UNGU)
St. Yohanes Baptista
BACAAN I: Kej. 17:3-9
MAZMUR: 105:4-5.6-7.8-9;
BACAAN INJIL: Injil Yohanes 8:51-59
DOA PAGI:
Allah Bapa Mahasetia, Engkau senantiasa melindungi kami dalam suka dan duka kehidupan ini. Semoga kami selalu bersih dari segala noda dosa, dan tetap bertekun dalam cara hidup yang saleh. Dengan Pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, yang Hidup dan Berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin
RENUNGAN
Seringkali kita merasa bisa memahami sesuatu. Padahal, sesungguhnya kita memahami pemahaman kita sendiri belaka. Kita melihat dan merasa telah berhasil “melihat’ padahal yang kita capai hanyalah batas penglihatan kita saja. Kita harus berhati-hati menyimpulkan sesuatu hanya dari kulitnya, hanya dari luarnya. Seluk-beluk sesuatu itu belum diketahui. Atau jangan-jangan, justru kita sendiri yang sering menyimpulkan sesuatu hanya dari kulitnya? Dalam melihat sesuatu, usahakan jangan langsung menuju pada kesimpulan. Kita harus melihat secara saksama, pahami terlebih dulu, teliti dan pahami sedetail mungkin. Kita perlu menggunakan banyak mata untuk “melihat’.
Kita tidak boleh hanya fokus pada satu pandangan. Kita lihat juga kanan-kiri dan atas-bawah. Mengapa demikian? Sebab, kalau kita ngotot melihat dengan satu arah saja, kesimpulan akan salah. Demikian dialami oleh orang-orang Yahudi melihat pribadi Yesus Misionaris Bapa. Yesus sudah menjelaskan sedemikian rupa agar mereka paham. Tetapi tetap saja bertahan pada kesimpulan satu arah yang mereka ambil bahwa Yesus kerasukan setan (bdk. Yoh. 8: 52).
Kita pun sering sama seperti orang Yahudi dalam menilai sesama manusia. Kita hanya pakai pikiran dan kesimpulan sendiri. Kita tidak mau “melihat”ke kiri-kanan. Akhirnya kita menjadi hakim yang kejam bagi sesama. Kita mengadili sesama sesuai dengan penilaian pribadi. Kita berpikir bahwa sesama tidak akan bisa berubah dan bertobat lagi. Inilah yang sering terjadi dalam hidup rumah tangga. Pasangan suami-istri sulit menerima karena di dalam pemikirannya suami atau istrinya sudah tidak bisa berubah lagi.
Masa prapaskah ini mengajak seluruh umat untuk tidak melakukan kecerobohan hanya karena pemahaman sendiri dalam hal apapun. Kita perlu diskusi. Untuk setiap persoalan kita harus pahami dulu akar-akarnya. Pahami dulu sebelum berkomentar di mana pun, agar apa yang kita simpulkan benar-benar sesuai dengan kebenarannya, sehingga kesimpulan kita tidak serta-merta lahir dari pemahaman yang tak punya dasar melainkan ada faktor lain yang telah mendukungnya. Tuhan ajari kami bijak dalam menilai sesama bahkan pasangan hidup kami.
0 Response to "RENUNGAN HARIAN (KAMIS, 7 APRIL 2022)"
Post a Comment