RENUNGAN HARIAN (SABTU, 2 APRIL 2022)
RENUNGAN HARIAN
SABTU, 2 APRIL 2022
PEKAN PRAPASKAH IV (UNGU)
St. Fransiskus dr Paola; Sta. Teodosia
BACAAN I: Yer. 11:18-20
MAZMUR: 7:2-3.9b-10.11-12;
BACAAN INJIL : Yohanes 7:40-53
DOA PAGI:
Allah Bapa Mahakuasa, Engkau senantiasa menyertai kami. Teguhkanlah iman dan harapan kami di saat kami lemah, mengahdapi berbagai macam persoalan dalam hidup kami. Kami percaya Engkau tidak akan meninggalkan kami. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin
RENUNGAN:
Bacaan Injil hari ini menyampaikan kepada kita, pertentangan yang semakin memuncak berkaitan dengan Yesus. Ada beberapa kelompok yang berbeda pendapat mengenai siapa Yesus sebenarnya. Ada orang banyak yang menganggap Yesus benar-benar nabi yang akan datang. Di antara mereka ada yang yakin bahwa Yesus adalah Mesias. Namun ada juga yang meyakini bahwa Yesus bukan nabi karena tidak ada nabi yang datang dan Galilea. Mesias seharusnya datang dari keturunan Daud dan berasal dari Betlehem. Mereka keliru mengenali Yesus. Mereka mengenali Yesus sebagaimana yang mereka ketahui, bukan berdasarkan perjumpaan pribadi yang berdasarkan keterbukaan dan iman.
Beberapa orang di antara mereka justru mau menangkap Yesus, namun mereka tidak berani. Orang Farisi dan imam-imam kepada juga ingin agar Yesus ditangkap. Namun penjaga-penjaga menjawab, “Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu.” Sebuah kesaksian dan seorang yang mengalami sendiri Yesus dan pengajarannya, serta caranya mengajar. Sayang bahwa para penjaga itu tidak sampai percaya bahwa Yesus bukan sekedar manusia. la juga sekaligus Allah. Allah yang menjadi manusia.
Dari pengalaman perjumpaan pribadi orang bisa sampai pada pengenalan akan Yesus secara benar. Namun mengenal Yesus berdasarkan pengetahuannya sendiri, seperti orang Farisi dan Imam-imam kepala justru tidak akan mampu. “Kamu sesat. Tidak ada orang orang Farisi yang percaya kepadaNya’ Ukurannya adalah mereka sendiri. Yesus pernah mengatakan kepada Nicodemus “Jika orang tidak dilahirkan kembali, ia tidak akan dapat mengenal Kerajaan Allah.” Mengenali Yesus secara tepat tidak mudah. Perlu kerendahan hati dan keterbukaan.
Nicodemus, yang pernah datang kepada Yesus, seorang yang sungguh mencari kebenaran, membela Yesus. Namun, orang-orang Farisi dan Imam-imam kepala justru menyudutkan dia.
Di sini nampak bahwa mengimani Yesus merupakan sebuah keputusan pribadi. Perlu keterbukaan hati dan kemudian melangkah untuk mempercayai Yesus dan mengikutinya. Segala pertimbangan manusiawi tidak cukup untuk membawa seseorang kepada iman. Diperlukan rahmat Allah. Tetap ada misteri yang tersisa yang menuntut kita untuk berani melangkahkan kaki memasuki daerah yang tidak jelas. Di situlah iman dibutuhkan Ketika semua menjadi jelas, iman tidak dibutuhkan.Justru tentang Yesus perlu langkah iman. Ada kekaburan dan misteri yang hanya bisa dimasuki oleh iman secara pribadi.
Apakah Kita percaya kepada Yesus, kendati banyak hal tidak jelas bagi kita? Iman tidak berdasarkan bukti, tetapi iman justru adalah bukti dan segala sesuatu yang kita harapkan (bdk. Ibr. 11:1). Dengan imanlah kita beram melangkah maju, meskipun tidak ada kepastian. Iman itulah yang memberi kita kepastian.
0 Response to "RENUNGAN HARIAN (SABTU, 2 APRIL 2022)"
Post a Comment