RENUNGAN HARIAN (KAMIS, 24 MARET 2022)
RENUNGAN HARIAN
KAMIS, 24 MARET 2022
PEKAN PRAPASKAH III (UNGU)
St. Katarina dr Swedia
BACAAN I: Yer. 7:23-28
MAZMUR: 95:1-2.6-7.8-9;
BACAAN INJIL: Injil Lukas 11:14-23
DOA PAGI:
Allah Bapa Mahasetia, kuasa-Mu selalu menyertai Yesus di dalam setiap karya-Nya. Sertailah kami dengan kuasa-Mu, agar nyatalah kehadiran Kerajaan-Mu di tengah-tengah kami. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin
RENUNGAN:
Ibu crewet itu menyesal dan minta maaf telah memfitnah seorang pastor. Dengan dan bijak pastor itu memberikan bantal kapuk di kursinya dan meminta ibu itu pergi ke jendela loteng, lalu merobek bantal itu dan menghamburkan ke udara semua kapuk kapasnya. Untuk menebus kesalahannya ibu itu pun melakukan semuanya, lalu kembali kepada pastor. Kemudian pastor meminta agar semua kapuk kapas yang telah diterbang kan angin itu dikumpulkan dan dimasukkan lagi ke sarung bantal itu. “Jelas itu tidak mungkin Pastor!” protes ibu itu. “Seperti itulah akibat fitnah yang telah kamu lakukan,’ ujar pastor “karena itu jangan pernah menfitnah orang.”
Musuh-musuh Yesus pun telah menemui jalan buntu untuk melawan-Nya. Maka ketika Yesus menyembuhka orang bisu dengan mengusir setan yang merasukinya, mereka memfitnah-Nya “la mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan. Namun dengan piawainya Yesus menangkis tuduhan itu: “Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti runtuh. Jikalau Iblis itu juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimanakah kerajaan akan bertahan? Artinya jika dalam sebuah kerajaan/keluarga terjadi perang saudara, cepat atau lambat kerajaan/ keluarga itu akan hancur/runtuh; jika penghulu setan mengusir dan membinasakan setan-setan kerabatnya, berakhirlah sudah kerajaannya sendiri, karena yang telah terpecah-pecah tidak dapat bertahan. Akhir dan kehancuran kerajaan setan itu oleh karena Yesus, yang kuat-kuasa-Nya lebih besar daripada kuasa setan dan Ia telah menaklukkannya, sehingga dapat merampas seluruh isi rumahnya. Yesus itulah yang diumpamakan dengan orang yang lebih kuat dan berkuasa. Sedangkan setan diibaratkan orang kuat yang telah dikalahkan Yesus dan harta benda yang telah dirampas-Nya menunjuk pada orang-orang yang terbelenggu oleh kuasa setan.
Jika Yesus telah membuat penghulu setan itu pun mau mengusir anak buahnya sendiri, maka hal itu berarti bahwa benteng setan telah diruntuhkan dan kekuatan setan yang terakhir telah dikalahkan-Nya. Nah, karena nyatanya Yesus mengusir setan bukan dengan kuasa Beelzebul tetapi dengan kuasa Allah, maka hal itu berarti bahwa Kerajaan Allah sudah datang. Oleh karena itu, Yesus menuntut sikap yang tegas: “Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.” Maksudnya, menjadi pengikut Yesus itu tidak bisa netral-netral saja atau tidak memihak dan tidak menolak, sebab yang tidak membantu kebaikan dengan sendirinya membantu kejahatan.
Kita kadang masih ragu dengan kuat-kuasa Yesus atas segala kuasa setan, padahal kita mengakui bahwa kepada-Nya Bapa telah memberikan kuasa atas langit dan bumi. Tidak jarang kita pun bahkan membiarkan diri dikuasai kekuatan jahat dengan berbuat jahat dan memfitnah sesama. Mengapa? Yesus telah menegaskan bahwa yang tidak bersama-Nya atau tidak berpihak kepada-Nya berarti melawan-Nya. Kita adalah para pengikut Kristus zaman ini yang seharusnya terus-menerus berpihak pada Yesus lewat perbuatan baik kita.
0 Response to "RENUNGAN HARIAN (KAMIS, 24 MARET 2022)"
Post a Comment