RENUNGAN ROHANI KATOLIK (SELASA, 1 MARET 2022)

RENUNGAN ROHANI KATOLIK

SELASA, 1 MARET 2022

Pekan Biasa VIII (HIJAU)

St. Feliks III, Paus

BACAAN I: 1Ptr. 1:10-16

MAZMUR: 98:1.2-3ab.3c-4;

BACAAN INJIL: Markus 10:28-31

DOA PAGI:

Allah Bapa Maha Pengasih, Putra-Mu telah mengurbankan diri-Nya untuk keselamatan kami. Semoga kami selalu menaati perintah-Nya, dengan rela berkorbar bagi sesama dengan tulus dan jujur. Dengan pengantaraan Tuhan Kami Yesus Kristus, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa.Amin 

RENUNGAN:

Kecenderungan banyak orang tak lain adalah mendapatkan hidup layak, sehingga bisa mengalami kegembiraan dan hidup bahagia. Untuk itu orang bersedia bekerja sekuat-kuatnya untuk mendapatkan penghasilan yang mencukupi, malah kalau bisa secara berlimpah untuk menjamin kehidupannya. Orang bekerja untuk memperoleh dan memiliki harta duniawi sebanyak-banyaknya. Namun pesan bacaan-bacaan hari ini berbeda dan bahkan berkebalikan arah. Meninggalkan segala-galanya untuk mendapatkan keselamatan, yang berupa hidup kekal, itulah inti isi bacaan hari ini. Keselamatan itu merupakan kasih karunia Allah yang diperuntukkan bagi kita. Roh yang memberitahukan tentang penderitaan Kristus dan kemuliaan di surga yang kemudian menyusulnya. Inilah berita Injil, kabar sukacita, kabar baik, kabar gembira.

Dalam Injil kita mendengar bagaimana Petrus menyampaikan kepada Yesus bahwa ia telah meninggalkan segala sesuatu. Lalu, apa yang akan didapatnya sebagai ganjaran sesudah semua itu ditinggalkan? Yesus menegaskan bahwa apabila semua itu ditinggalkan demi mengikuti Yesus, maka ia mendapatkan seratus kali lipat. Mengutamakan Yesus dan menjadi dekat dengan Allah itulah sebenarnya kekudusan. Sebab hanya Allah-lah yang Mahakudus. Yesus merepresentasikan kekudusan Allah dengan karya penyelamatannya, dengan korban kasih-Nya, dengan membuat mukjizat menyembuhkan orang sakit, mengusir roh-roh jahat dan memberi makan lima ribu orang.

Ada syarat yang diperlukan untuk bisa memperoleh keselamatan. Meninggalkan segala sesuatu demi Yesus disertai dengan hidup kudus perlu diusahakan agar tujuan hidup yang kekal bisa dicapai. Oleh karena itu perlulah direnungkan apa makna hidup suci itu dan dilaksanakan dalam hidup sehari-hari dalam tingkah laku dan perbuatan konkret.

Menurut Paus Fransiskus semua orang dipanggil ke arah kekudusan yang dihidupi melalui perbuatan kasih yang kita lakukan tiap hari. Melalui pilihan-pilihan kecil bijak kekudusan bisa dicapai, misalnya: seorang ibu yang tak membuat gosip, seorang bapak atau pemuda memilih untuk rajin bekerja, seorang siswa atau mahasiswa memilih belajar sungguh-sungguh dari paada santai-santai saja. Jadi kekudusan bisa dicapai dengan cara memilih meninggalkan kenyamanan, melepaskan keterikatan kepada barang-barang dan kenikmatan duniawi, dan memilih mengutamakan kegiatan untuk sesama, melayani umat dalam Gereja dan kepentingan-kepentingan sosial.

Share this post