RENUNGAN ROHANI KATOLIK (SENIN, 3 JANUARI 2022)

RENUNGAN ROHANI KATOLIK

SENIN, 3 JANUARI 2022

Hari Biasa Sesudah Epifani (PUTIH) 

St. Anterus, St. Fulgensius

BACAAN I: 1Yoh. 3:22.4:6

MAZMUR : 2:7-8.10-11;

BACAAN INJIL: Matius 4:12-17.23-25

DOA PAGI:

Allah Bapa Yang Mahabaik, Engkau senantiasa menyertai kami dengan Roh Kudus-Mu. Terangilah kami dengan cahaya ilahi-Mu, agar kami dapat melintasi kegelapan hidup ini dan sampai kepada terang-Mu yang abadi. Dengan Pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu yang bersama Dikau, dalam parsatua Roh Kudus, Allah, sepajang masa. Amin

RENUNGAN:

Terang merupakan bagian esensial dalam karya penciptaan, bahkan merupakan ciptaan pertama. Sebelum Tuhan Allah menciptakan yang lain, Ia bersabda, ‘Jadilah terang’ pada hari pertama (Kej. 1:3-5). Itu berarti, terang amat dibutuhkan oleh ciptaan-ciptaan lain yang diciptakan setelahnya. Selain untuk membedakan siang (terang) dan malam (gelap), terang juga amat penting bagi keselamatan kita. Itulah makanya, di tempat-tempat dan di sepanjang jalan yang banyak dilewati orang, dipasang lampu. Demikian pula, setiap kendaraan juga dilengkapi dengan lampu. Dengan adanya terang, kita dapat bekerja dengan baik dan keselamatan perjalanan kita juga lebih terjamin. Kalau harus memilih, misalnya jalan atau barang, terang juga membantu kita bisa memilih yang baik dan benar, serta menghindari atau tidak memilih yang tidak baik.

Di awal tahun baru ini, kita tentunya ingin melangkah dalam terang supaya selamat sampai pada akhir tahun nantinya. Oleh karena itu, kita bersyukur karena untuk melengkapi berbagai macam lampu yang ada, Tuhan sendiri menjadikan diri-Nya sebagai terang bagi kita. “Ia meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum” (Mat. 4:13). Kapernaum adalah simbol dari hati kita, hidup luta, juga keluarga kita. Tuhan Yesus meninggalkan Nazaret dan diam di dalam hati kita. Ia menyertai dan menerangi kita di mana pun kita berada. Dengan demikian, kita “telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang” (Mat. 4:16). Oleh karena itu, kita tidak perlu kawatir akan mengalami kegelapan, asal kita selalu berjalan bersama dengan Tuhan dan mengikuti bimbingan-Nya.

Memang, tidak semua yang akan terjadi dan yang akan kita lewati sudah jelas sejak awal. Namun, kita percaya bahwa pada saatnya, semua akan menjadi jelas. Seperti kalau kita mengendarai motor atau mobil, lampunya tidak langsung menyorot sampai ke tempat yang kita tuju tetapi selalu memberi terang yang cukup pada jalan yang akan kita lewati. Demikian pula, Tuhan senantiasa menerangi kita sejauh yang kita perlukan dalam setiap langkah hidup kita. Oleh karena itu, marilah kita meninggalkan kegelapan dan hidup dalam Terang, yakni dalam Tuhan.

Share this post