RENUNGAN ROHANI KATOLIK (SELASA, 18 JANUARI 2022)
RENUNGAN ROHANI KATOLIK
SELASA, 18 JANUARI 2022
Pekan Biasa II (Hijau)
Pembukaan Pekan Doa Sedunia untuk Persatuan Umat Kristiani
Sta. Priska; St. Margaretha dr Hongaria
BACAAN I: 1Sam. 16:1-13
MAZMUR: 89:20.21-22.27-28;
BACAAN INJIL: Markus 2:23-28
DOA PAGI:
Allah Bapa Raja Mahamulia, Engkau mencurahkan Roh-Mu kepada siapa pun yang Kau pilih dan Kau urapi. Perkenankanlah kami ikut menerima kekuatan-Nya, agar menjadi manusia sesuai dengan cita-cita-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu yang Hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin
RENUNGAN:
Ada sebuah cerita menarik dari orang yang pergi ziarah ke Israel. Pada hari Jumat siang, keluarga-keluarga tertentu pergi ke hotel. Dengan menginap di hotel, mereka tidak perlu bekerja, untuk mempersiapkan makanan. Mereka nampaknya tidak mempermasalahkan menu makanan di hotel yang disajikan dingin, karena sudah disiapkan sehari sebelumnya. Bukan hanya itu, lift hotel dibuat sedemikian rupa sehingga membuka dan menutup secara otomatis. Cerita itu menunjukkan bahwa orang-orang Yahudi zaman modern ini rupanya masih memelihara ketentuan Sabat.
Tujuannya Sabat itu mulia. Di satu sisi, hari Sabat menjadi kesempatan bagi semua orang, termasuk para budak, untuk beristirahat (Kel. 23:12). Di sisi lain, pada hari itu orang mengenangkan Allah yang berhenti dari segala pekerjaan-Nya pada hari ke tujuh dan merenungkan pembebasan dari perbudakan Mesir. Sabat adalah hari pengudusan umat Allah (Kej. 2:2-3; Kel. 31:13). Mengingat pentingnya Sabat, pelaksanaannya pun sangat ketat. Orang dilarang mengumpulkan kayu bakar (Bil. 15:32-33), menyalakan api (Kel 35:3), dan memasak (Kel. 16:23). Pada zaman Makabe, orang bahkan rela mati demi menjaga kekudusan hari Sabat (1Mak. 2:32-38).
Praktik semacam itu berlangsung pada zaman Yesus. Yesus sendiri pergi ke sinagoga pada hari Sabat dan menggunakan kesempatan itu utuk mewartakan kabar gembira (Luk. 4:16). Dia tidak meniadakan Sabat. Yang menjadi persoalan adalah bahwa arah penghayatan Sabat nampaknya mulai terbalik. Aturan-aturan Sabat menjadi segala-galanya. Oleh karena itu, Dia mengatakan, “Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat” (Mik. 2:27).
Orang kristen memang tidak lagi merayakan Sabat. Biarpun demikian, kita bisa merenung tentang apa yang penting dalam hidup ini. Tidak ada kepemilikan, gelar, karier, yang lebih penting daripada kasih kepada Tuhan dan sesama. Uang dibuat untuk manusia, bukan manusia untuk uang; belanja dibuat untuk manusia, bukan manusia untuk belanja; pakaian untuk manusia, bukan manusia untuk pakaian. Di bumi ini tidak ada yang lebih tinggi dan Tuhan. Demikian pula, tidak ada yang lebih berharga, lebih bermartabat atau lebih berharga daripada kehidupan manusia.
0 Response to "RENUNGAN ROHANI KATOLIK (SELASA, 18 JANUARI 2022)"
Post a Comment